Walau Honda Accord generasi terbaru punya keunggulan pada fitur keselamatan yang tergolong canggih dan pintar, namun sedan terbaru ini bukan berarti bisa "dilepas" begitu saja saat di jalanan.
Adanya Honda Sensing yang meliputi seabrek fitur untuk membantu pengemudi menghindari dan meminimalisir potensi kecelakaan saat berkendara, pihak Honda Indonesia tetap menyebut peran pengemudi sebagai penentu keselamatan berkendara.
Begitu juga pada kerja Collision Mitigation Brake System (CMBS). Pada fitur yang terintegrasi dengan Forward Collision Warning (FCW) ini akan berhenti setelah 5 kali kerja membantu mengurangi potensi tabrakan depan.
Hal itu tidak aneh. Justru komputer Honda Sensing menganggap ada yang tak beres jika sampai 5 kali kejadian reaksi rem atas potensi bahaya terjadi sampai 5 kali. Bisa jadi sang pengemudi mengalami kekurangan konsentrasi. CMBS akan kembali kerja normal setelah mesin mati dan kemudian berjalan normal dengan 5 kali kesempatan kerja lagi.
Selain dua kebolehan di atas, sistem Honda Sensing meliputi fungsi Road Departure Mitigation System (RDM) yang terintegrasi dengan Lane Departure Warning (LDW), Adaptive Cruise Control (ACC) yang terintegrasi dengan Low Speed Follow (LSF) dan Auto-High Beam.
Fitur keselamatan pada Accord generasi kesepuluj ini bekerja dengan sebuah kamera monokular dan wave-milimeter radar untuk terus menerus memantau dan menilai berbagai kondisi lalu lintas di depan kendaraan. Jika diperlukan, sistem ini akan bekerja secara simultan dan kooperatif dengan fitur-fitur lain seperti VSA, EPS dan Brake Assist untuk memberikan peringatan audio dan visual, atau melakukan tindakan korektif untuk membantu pengemudi menghindari tabrakan.