Honda Indonesia memastikan kucuran investasi segar senilai triliunan Rupiah siap masuk tanah air. Namun dari kucuran dana tersebut, PT Honda Prospect Motor (HPM) memastikan belum untuk mewujudkan budaya elektrifikasi alias mobil listrik.
"Iya ada investasi tambahan, dari Honda roda empat senilai Rp 5,1 triliun. Itu untuk pengembangan model, lokalisasi - pendalaman industri (TKDN)," terang Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM (24/11).
Billy yang kami temui di Kemayoran, Jakarta Pusat, tak menyebut investasi Rp 5,1 triliun tersebut dialokasikan untuk fokus membuat fasilitas riset dan pengembangan alias research and develepoment (R&D) mobil listrik.
"Itu (mobil listrik) salah satu pertimbangan, tapi belum kami putuskan ya. R&D untuk elektrifikasi itu kami memikirkan seperti itu, tapi belum kita putuskan. Tapi dalam Rp 5,1 T itu tidak ada elektrifikasi," tukas Billy.
Seperti yang ia sebut di awal, nilai investasi triliunan Rupiah tersebut dijelaskan untuk mengembangkan model baru dengan tingkat kandungan lokal tinggi. Jadi, dari sini bisa disimpulkan sementara bahwa model baru Honda bermesin listrik nampaknya belum bisa lahir di tanah air.
"Penerapan program elektrifikasi itu harus penuh pertimbangan karena kita harus tahu yang mana yang cocok untuk konsumen Indonesia. Kita punya banyak opsi. Kalau ditanya apa yang cocok untuk saat ini saya jawab; hybrid," tutup Billy.