Renault Triber baru saja melakukan debut globalnya di India. Dan mobil ini dikategorikan sebagai sebuah Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) di sana.
Agar tidak ketinggalan, Triber juga diprediksi bakal segera diluncurkan di Indonesia, tepatnya pada ajang GIIAS 2019. Jika demikian, tentunya model ini akan menjadi pendatang baru di segmen mobbil keluarga dengan harga yang ekonomis.
Lantas, dengan label terjangkau tersebut, mungkinkah Triber bakal masuk ke dalam segmen Low Cost Green Car (LCGC) saat hadir di Indonesia?
Karena jika mengacu harganya di India, Renault Triber masuk ke dalam kelas mobil di bawah Rp 200 juta. Tak hanya itu, model terbaru merek Perancis ini juga ditenagai mesin berkapasitas 1.000 cc. Tampaknya, kriteria tersebut telah membuat Triber otomatis masuk di segmen LCGC.
Namun, Triber tidak akan memenuhi syarat sebagai sebuah mobil LCGC jika tidak dirakit di Indonesia. Hal ini tertuang di dalam peraturan pemerintah terhadap mobil LCGC pada tahun 2018 yang mesyaratkan komponen lokal-nya mencapai 80 persen.
Saat artikel ini disusun, Renault belum memiliki pabrik perakitan di Indonesia. Maka besar kemungkinan, Triber hadir di Indonesia sebagai mobil completely built up (CBU) dari India.