Mekanik Isuzu dari Indonesia berhasil menggondol juara kedua pada ajang The 13th Isuzu World Technical Competition (I-1 GRAND PRIX), di Isuzu Manufacture Service Training Center, Jepang pada 5-6 Desember 2018.
Tim Isuzu Indonesia masuk dalam Kategori B dan menyabet juara 2 dengan nilai 135 di kontes mekanik ini. Sedangkan juara 1 diraih oleh Filipina dengan nilai 147, dan Juara 3 didapatkan tim Saudi Arabia dengan nilai berbeda tipis dengan Indonesia yaitu 134.
Kompetisi I-1 Grand Prix ke 13 terdiri dari kompetisi teori dan praktik berupa simulasi penanganan keluhan pelanggan dengan melakukan analisa trouble shooting pada kendaraan Isuzu menggunakan scan tools Isuzu yaitu, Global Isuzu Diagnostic Service System (GIDSS).
Simulasi ini dikerjakan dengan total 45 menit, dimana dalam 10 menit awal peserta menyusun strategi dan 35 menit waktu kompetisi. Adapun kriteria penilaian, yaitu test teori 40 persen dan praktik 60 persen.
Selain kompetisi berkelompok, Isuzu Indonesia juga mengikuti kompetisi individual, yaitu melakukan simulasi pekerjaan pemeriksaan cepat (quick inspection) pada kendaraan Isuzu. Simulasi ini harus dilakukan dengan total waktu 20 menit (3 menit strategi dan 17 menit kompetisi, dengan penilaian 40 persen teori dan 60 persen praktik.
Jumlah peserta yang berkompetisi di Individual Competition mencakup 66 mekanik dari 33 negara. Dalam kompetisi individu ini, Isuzu Indonesia juga menduduki Juara 2 melalui Joko Susanto dari Isuzu Astra Motor Indonesia, juara I diduduki oleh Seiya Shigeta dari Isuzu Motors Kyusyu Co, dan Juara 3 diduduki Michael Primmer dari Isuzu Australia Limited.
"Kemenangan yang di raih oleh Isuzu Indonesia ini, juga menegaskan bahwa Isuzu Indonesia memiliki mekanik- mekanik yang berkualifikasi International yang akan membantu perjalanan bisnis anda bersama Isuzu," tulos Isuzu Indonesia dalam keterangan persnya.
Sebagai informasi, Isuzu World Technician Competition CV (Commercial Vehicle) Division diikuti 33 negara, terbagi dua kelompok antara lain kategori A untuk negara berspesifikasi emisi EURO 4 ke atas yang diikuti sebanyak 10 Negara, dan kategori B untuk negara berstandar emisi EURO 3 ke bawah sebanyak 23 negara.