Apa yang ada di pikiran Anda ketika mendengar kata Afrika? Akan terbayang padang tandus, cuaca yang panas, hingga binatang-binatang buas yang berkeliaran. Tapi kami tidak akan menceritakan tentang wild life di Afrika, karena kami ingin memaparkan kepada Anda impresi kami berkendara di sana.
Berawal dari Datsun Indonesia yang mengundang kami untuk merasakan langsung produk mereka, Datsun Go di benua termuda yaitu Afrika. Tepatnya di Pretoria, Afrika Selatan. Karena di Afrika sendiri, Datsun Go terbaru baru saja resmi launching pada 17 November 2018 lalu.
Perjalanan bermula dari Hotel kami di Pretoria menuju Johannesburg pukul sembilan pagi waktu setempat. Perjalanan dibagi menjadi 3 bagian, pertama rombongan menuju Maponya Mall, Soweto. Dalam perjalanan kami merasakan posisi mengemudi yang tak jauh berbeda, bahkan dapat dibilang sama seperti spek Indonesia. Joknya hanya dapat disetel naik turun dan maju mundur. Setir tidak dapat diatur naik turun bahkan secara teleskopik.
Berlanjut ke destinasi selanjutnya, kami diajak mengunjungi Soccer Stadium, Johannesburg, dan kami merasakan bantingan suspensi Datsun Go versi afrika ini terasa lebih nyaman dan lembut dibandingkan dengan versi Indonesia. Modal tersebut pun membuat kami percaya diri ketika melibas tikungan dengan unit berpenggerak depan ini.
Selanjutnya kami menuju tempat terakhir untuk makan siang, dan dalam perjalanan itu terasa sekali karakter mesin mirip dengan versi yang ada di tanah air. Raungan mesin masih cukup terdengar dari dalam kabin, dan tenaga yang dihasilkan dari mesin 1200 cc, 3 silinder ini mencapai 67 dk di 5000 rpm serta menghasilkan torsi 104 Nm yang ditransfer menggunakan transmisi manual.
Total perjalanan yang kami tempuh kurang lebih 165 km melewati kontur jalan yang beraspal mulus. Ketika kami pantau konsumsi bahan bakar selama perjalanan, mobil ini dapat mencetak angka 15,5 km/liter.
Menjadi salah satu media yang dapat merasakan langsung mengemudi di benua eksotis seperti Afrika ini membuat kami merasa bangga. Dan kami melihat di sini memang tak ada kemacetan yang berarti seperti di Jakarta atau beberapa kota besar di Indonesia. Tapi kami apresiasi cara pengemudi di negara ini karena mereka tergolong tertib berkendara.