Mobil pedesaan yang digadang-gadang segera muncul ke muka umum cukup menyita perhatian. Sebab, dengan kandungan komponen lokal yang diklaim cukup tinggi, harusnya mobil 'pembantu' para petani ini harganya terjangkau alias ekonomis.
OtoDriver dan para awak media nasional yang menanyakan berapa harga mobil ini saat sudah berwujud versi produksi massal pun harus mendapat jawaban kurang memuaskan.
"Nah (harganya) itu yang sedang kami hitung, kami sedang usahakan mengarah ke Rp 60 juta, walaupun sampai saat ini masih banyak hal yang sedang diusahakan," ujar Reiza Treistanto, Direktur PT Velazto Indonesia suplier utama mobil pedesaan yang dipamerkan di kantor Kementrian Perindustrian (27/3).
Namun Reiza menyebut bahwa harga mobil pedesaan tersebut bisa saja memenuhi kisaran Rp 60 jika volume permintaan pasarnya tinggi. Sejauh ini, ia menyebut bahwa prospek dari mobil yang dimaksud cukup besar.
Jika dibanderol dengan angka tersebut, lantas mesin apa ya, yang dipakai mobil pedesaan ini? "Di tahap pertama ini kami pakai mesin diesel. Mesinnya lokal, bisa dari Kubota atau Diamond dan lainnya," sebut Reiza.
Mobil pedesaan yang akan dilabeli merek Kiat Mahesa Wintor (KMW) itu bahkan disebut sudah menuai banyak pesanan. "Sudah ribuan, (pemesanan terbanyak) di daerah Solo dan sekitarnya," imbuh Reiza. Sayangnya ia belum bisa memastikan kapan tepatnya calon konsumen bisa mendapatkan produk tersebut.
Sebab, mobil pedesaan yang dimaksud baru akan dibuat prototipe-nya pada Juli 2018, masuk uji jalan, barulah akan masuk lini produksi massal.