Toyota Avanza dipepet cukup rapat jumlah penjualannya oleh musuh baru, apalagi kalau bukan Mitsubishi Xpander. Dari data penjualan yang dirilis Gaikindo, Xpander menempel di belakang Avanza hanya dengan selisih 464 unit saja.
PT Toyota Astra Motor (TAM) beralasan bahwa segmen LMPV tengah mengalami penurunan di awal 2018. Rouli Sijabat selaku Public Relation Manager PT TAM juga menyebut adanya perubahan minat dan selera konsumen jadi pengaruh tertempelnya Avanza oleh Xpander.
"Ada perubahan preferensi konsumen. Pabrikan juga melakukan perubahan itu, bisa dilihat kan sekarang ini MPV dibikin ke-SUV-SUV-an. Ditambah situasi ekonomi dan kompetisi yang cukup dinamis di awal 2018," seru Rouli via sambungan telepon (19/2).
Dengan perubahan situasi ekonomi, ia juga meyakini banyak konsumennya yang 'naik kelas' atau pindah ke model MPV Toyota lainnya. Hal ini wajar, karena Avanza punya rentang harga yang cukup luas. "Jadi mereka (konsumen) ada yang pilih Calya tipe tertinggi atau bahkan ambil Sienta," imbuhnya.
Membaca tren permintaan Avanza yang tak tumbuh signifikan di Januari 2018, PT TAM ternyata sengaja mengirim jumlah stok Avanza ke dealer dalam jumlah yang agak ketat. "Ini demi bisnis dealer yang sehat. Jangan disebut over stock, tapi agar permintaan dan stok itu seimbang," ujar Rouli.
Dengan demikian, akhirnya menjadikan penjualan Avanza secara wholesale jadi sangat dekat dengan Xpander yang memang tengah "bulan madu".