Manajemen Transjakarta dan Koperasi Wahana Kalpika (KWK) sepakat melanjutkan kerjasama integrasi moda angkutan bus Transjakarta dan angkot setelah inisiatif tersebut mulai direalisasikan bulan April 2017 dan terlihat sukses.
Perpanjangan kerjasama integrasi moda ini akan mempermudah warga DKI Jakarta mendapatkan angkutan umum berbasis jalan raya yang saling terkoneksi.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Budi Kaliwono mengatakan, sejak kerjasama integrasi direalisasikan bulan April 2017, sampai bulan Juni 2017 lalu penjualan kartu layanan integrasi angkutan lingkungan ke pelanggan Transjakarta mencapai 20.837.
“Pelayanan harus tetap diteruskan,” ujar Budi di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (7/7/2017). Dari pelaksanaan selama tiga bulan sejak April hingga Juni, penjualan kartu layanan integrasi angkutan lingkungan pelanggan Transjakarta telah mencapai 20.837.
Pencapaian ini menurut Budi Kaliwono menunjukkan animo warga DKI Jakarta yang cukup tinggi terhadap kerjasama integrasi ini.
Dalam kesepakatan yang dijalankan mulai April 2017 lalu, integrasi mencakup 10 rute. Rinciannya adalah rute Poncol-Rawamangun yang dilayani angkot T24, Meruya-Grogol oleh angkot B03, Terminal Pulogebang-Tanjung Priok (U03), dan Condet-Cililitan (T07).
Berikutnya, rute Pejuang Jaya-Harapan Indah (T31), dan Petukangan Utara-Lebak Bulus (S14), Arundina-Rumah Sakit Harapan Bunda (T03), Kelapa Gading-Terminal Rawamangun (U04), dan Tanjung Priok-Bulak Turi oleh angkot U05, serta rute Indosiar-Rawabuaya oleh angkot B08.
Budi Kaliwono menjelaskan, melalui kerjasama integrasi ini pelanggan Transjakarta tinggal menunjukkan kartu layanan gratis kepada petugas dan selanjutnya bisa naik angkot angkutan lingkungan secara gratis.
Untuk menikmati layanan ini, warga perlu membayar Rp 15.000 per bulan. Agar makin banyak lagi warga DKI yang memanfaatkan integrasi layanan angkutan perkotaan ini, Transjakarta akan melanjutkan kegiatan sosialisasi.
Kerjasama ini diyakini juga ikut memperbaiki standar layanan angkutan KWK kepada masyarakat dalam semua aspeknya seperti keamanan penumpang, kenyamanan dan keselamatan.
"Angkutan lingkungan yang berhenti sembarangan juga menjadi berkurang," ungkap Budi Kaliwono di Balai Kota, Jakarta, Jumat (7/7/2017).
Angkutan lingkungan KWK yang dilibatkan dalam kerjasama dengan Transjakarta ini dilengkapi dengan AC. Jam operasinya mulai pukul 05.00 sampai 09.00 pagi dan sore hari mulai pukul 16.00 sampai 20.00 WIB.