Untuk meluaskan jangkauan angkutan massa; bus di bawah penglolaan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menggandeng Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan BUMD PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk mengembangkan program Jabodetabek Residence Connexion (JRC) di 117 perumahan Bodetabek.
"Transjakarta telah menyatakan ketertarikannya untuk ikut ambil bagian sebagai operator pada sejumlah usulan rute pengembangan JR Connexion yang telah dimapping oleh BPTJ," kata Pelaksana Tugas Kepala BPTJ Suharto di Jakarta pekan lalu (23/1).
Suharto menyampaikan, berdasarkan hasil pertemuan awal, Transjakarta tertarik menjadi operator pada 6 dari 117 rute baru JR Connexion yang telah dipetakan dengan jumlah 22 unit.
Dikatakannya lagi, penambahan rute layanan JR Connexion dan Transjabodetabek merupakan bagian dari program BPTJ untuk meningkatkan moda angkutan umum massal untuk masyarakat.
Sesuai target Rancangan Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ), salah satu indikator kinerja utama BPTJ adalah pencapaian moda share angkutan umum massal sebesar 60 persen pada 2029.
Untuk mencapai target tersebut, layanan JR Connexion dan Transjabodetabek menjadi salah satu inovasi untuk melayani masyarakat dari permukiman menuju pusat perkotaan.
Menurutnya, Sebagimana dikutip dari Antara, hal itu merupakan langkah awal yang baik dalam mewujudkan realisasi percepatan reformasi transportasi dalam rangka mengurangi kemacetan dan polusi di Jabodetabek.
"Pada pertemuan selanjutnya kami akan membahas hal-hal teknis yang lebih detail sebelum melakukan penandatanganan MoU. Kami juga akan mengundang para pengembang, operator dan pihak mall untuk nantinya bisa merealisasikan penyediaan JRC, Transjabodetabek dan feeder LRT di wilayah Bodetabek,” ujarnya.
Transjabodetabek merupakan pengembangan dari layanan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta. Layanan ini terdiri atas dua jenis, yaitu Transjabodetabek Reguler dan Transjabodetabek Premium.
Keduanya melayani kebutuhan transportasi ulang alik masyarakat di seputaran Bodetabek menuju Jakarta dan sebaliknya. Saat ini, 4 mal yang telah dilayani Transjabodetabek adalah Mega City Bekasi (Bekasi), BTC Bintaro (Tangerang Selatan), Lippo Cikarang (Bekasi), dan TangCity Mall (Tangerang).
Transjabodetabek yang akan didukung oleh Pemprov DKI merupakan layanan Transjabodetabek Premium dengan menyasar area kantong penumpang yang dianggap potensial berdasarkan hasil analisa BPTJ yang dilakukan pada 2023.
Pemetaan dilakukan pada mal yang dianggap mempunyai fasilitas “park and ride” sehingga memiliki permintaan yang cukup tinggi untuk menjadi alternatif jika tidak memungkinkan melakukan penjemputan ke perumahan secara langsung.
"Kuncinya adalah pelayanan, jika masyarakat mendapatkan pelayanan yang baik, dengan sendirinya masyarakat pasti akan berpindah ke angkutan umum massal," jabar Suhartono kemudian.
Ia kembali menyebutkan sejak diluncurkan pada 2017 oleh BPTJ, JR Connexion telah melayani 23 permukiman di kawasan Bodetabek, di antaranya Kota Wisata, Legenda Wisata, dan Sentul City di Kabupaten Bogor serta Grand Wisata di Bekasi.
"Pada tahun 2024 ini, kami bersama dengan sejumlah operator akan merumuskan dan berupaya menambah rute pelayanan JR Connexion di 40 permukiman. Kemudian pada tahun 2025 di 40 permukiman dan pada tahun 2026 di 37 permukiman," ujarnya.
Lebih lanjut, kata dia, berdasarkan data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) terdapat sebanyak 2.010 permukiman di kawasan Jabodetabek.
"Dari data tersebut, telah dipilih sebanyak 117 permukiman di kawasan Bodetabek yang belum mendapatkan layanan JR Connexion. Beberapa di antaranya perumahan Morizen dan Kota Harapan Indah di Bekasi serta Discovery Bintaro Jaya dan Alam Sutera di Tangerang," tuturnya.
Nantinya, JR Connexion tersebut akan melayani destinasi yang dianggap menjadi tujuan terbesar di Jakarta, yakni Gambir, Menteng, Tanah Abang, Senen, dan Sawah Besar. JR Connexion merupakan layanan bus untuk memfasilitasi warga di sekitar pemukiman penyangga ibu kota menuju pusat kegiatan bisnis (CBD) di Jakarta dan sebaliknya.
Kelebihan JR Connexion dibandingkan bus reguler seperti jadwal yang pasti dan tempat pemberhentian hanya di maksimal tiga titik sehingga waktu tempuh menjadi lebih pendek. Selain itu, sistem pembayarannya juga bisa dilakukan secara cashless.
Baca juga: GIICOMVEC 2024: Selusin Raksasa Kendaraan Komersial Pasti Hadir
Baca juga: Trijaya Union, Jagoan Karoseri Bus Dari Tangerang