Pernah dengar Perodua? Merek asli Malaysia namun produknya punya kemiripan spesifikasi dan tampilan seperti Daihatsu. Bahkan beberapa komponennya diimpor oleh PT Astra Daihatsu Motor atau yang tersohor dengan singkatan PT ADM.
PT ADM sendiri punya kemampuan produksi luar biasa besar, bahkan kini ia memiliki fasilitas riset dan pengembangan yang diklaim terbesar di tanah air. Lantas kenapa tak bikin mobil dengan merek sendiri?
Pertanyaan ini pun harus dijawab Astra sebagai yang menaungi PT ADM dalam eksistensinya di Indonesia. "Secara bertahap kita sudah dipersilakan prinsipal untuk membuat kiprah. Hadirlah Astra Daihatsu Ayla, Astra Toyota Agya, sudah start itu," terang Yulian Warman, Head of PR PT Astra International yang kami temui di Semarang (7/12).
Sejauh ini pihaknya sudah sangat bangga bisa menyematkan embel-embel Astra pada LCGC di atas. Lantas kenapa tak dibuat saja merek mobil Astra agar menjadi merek mobil nasional?
"Kita tidak usah lihat ke sananya (merek nasional), tapi apa kontribusi kita untuk Indonesia dan untuk dunia ini," imbuh Yulian. Bisa dikatakan, yang diutamakan Astra sebagai 'raksasa' otomotif tanah air adalah kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi. "Dari adanya PT ADM yang melakukan produksi dan perwujudan model khusus untuk Indonesia, terlibat lah vendor-vendor lokal yang jumlahnya banyak."
"Kalau harus merek nasional itu kan sebenarnya karena emosional kita saja. Apa gunanya ada merek tapi "lokal kontennya" dari pihak lain (asing), itu kan berarti cuma nempel nama saja," tegas Yulian.
Sebenarnya, kandungan lokal LCGC Ayla, Agya, Sigra dan Calya sudah sangat tinggi. Model-model tersebut bahkan disebut pabrikannya merupakan jawaban dari permintaan konsumen Indonesia dan dibuat di Indonesia - oleh orang Indonesia.
Tapi tetap saja Astra enggan menyebutnya sebagai mobil nasional. "Jangan, itu sensitif. Kami engga usah campaign, biarkan masyarakat menilai. Saya tidak mau didorong harus menyebut seperti itu, yang penting masyarakat lihat," kata pria humoris tersebut.
Menutup wawancara, Yulian kembali menegaskan kehebatan kontribusinya terhadap tanah air. "Kemampuan kami, SDM kami, supporting vendor kami, itu adalah kontribusi terbesar kami. Lebih besar dibanding kita bicara nama (merek nasional).