Nissan turut mendukung program mobil masa depan berteknologi ramah lingkungan dengan memperkenalkan konsep yang menarik. Berbasis dari sebuah Nissan Evalia, pabrikan asal Jepang itu memanfaatkan gabungan bio-ethanol dengan hidrogen.
Pada masa depan, e-bio fuel cell akan semakin mudah digunakan. Campuran etanol dengan air lebih mudah dan aman digunakan dibanding sebagian besar bahan bakar. Tanpa perlu membuat infrastruktur baru, ini punya kesempatan besar menggiring perkembangan pasar," ujar Carlos Ghosn, President dan CEO Nissan dalam siaran persnya (4/8).
Teknologi temuannya yang disebut Solid Oxide Fuel Cell (SOFC) ini bekerja dengan mengolah reaksi kimia bio-ethanol ke hidrogen sebagai penyuplai tenaga listrik. Kemudian mekanisme pembangkit tenaga tersebut dipasang pada e-NV200 atau Evalia. Jadi ia sejatinya merupakan mobil listrik dengan sumber tenaga tambahan, tak hanya mengandalkan isi baterai saja.