BUS-TRUCK - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo, memastikan tersedianya layanan angkutan lanjutan di setiap terminal di Daerah Khusus Jakarta untuk memudahkan penumpang menuju tujuan akhir masing-masing.
"Kami sudah siapkan angkutan lanjutannya," kata Syafrin saat inspeksi di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur (8/4).
Fasilitas layanan tersebut tersedia di tujuh terminal di Jakarta, antara lain empat terminal utama di Kampung Rambutan, Kali Deres, Tanjung Priok, dan Pulo Gebang, dan tiga terminal bantuan di Grogol, Muara Angke, dan Lebak Bulus.
"Ada juga angkutan reguler yang tujuannya ke selatan, lewat Ciputat. Ini kami pastikan bahwa keseluruhan angkutan ini ada, sehingga masyarakat tidak harus khawatir untuk turun di terminal," katanya lagi. Seperti dikutip dari Antara.
Syafrin mengingatkan bahwa di setiap terminal di wilayah Jakarta ada jaringan armada angkutan umum yang bertujuan ke wilayah pemukiman yang terhubungan dengan terminal di semua wilayah dalam kota Jakarta.
Baca juga: Kata ‘Si Doel’: Lanjutkan Jaklingko Gratis
Baca juga: Apa Bedanya Jaklingko dan Mikrotrans?
Untuk itu Dishub Jakarta terus berupaya melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dan terus mengimbau mereka untuk tetap turun di tempat penurunan yang dianjurkan, sehingga mencegah kemungkinan yang dapat membahayakan diri.
Bagi para penumpang dan turun dan beristirahat di terminal, Syafrin juga memastikan tersedianya fasilitas pendukung lain di terminal, seperti toilet, mushola, dan fasilitas pendukung lainnya.
"Contohnya di Terminal Kampung Rambutan ini, (Anda) bisa ke atas untuk melihat mushalanya. Bisa melihat toilet dan apalagi di sini ada pasukan pengamanan lengkap, dari kepolisian, dari Kodam Metro Jaya dan TNI, bersama kami juga," jabar Syafrin lagi.
"Jika ternyata agak pusing, bisa ke layanan kesehatan untuk melakukan pengecekan dan kemudian jika ternyata didapatkan hasilnya kurang baik, itu biasanya disarankan oleh dokter dan diberikan beberapa obat untuk sementara menangani jika terlalu kurang sehat," pungkas pria yang mulai berkarier di Dinas Perhubungan DKI Jakarta tahun 1997 itu. (EW)