Mitsubishi memiliki sejarah cukup panjang di dunia reli, baik reli dunia WRC maupun Dakar. Tapi mengapa 2 produk legendaris mereka di ajang itu, Lancer dan Pajero, justru berhenti pengembangannya? Sebelum terjadi salah paham, kami jelaskan kalau di sini maksudnya adalah Pajero seperti foto di atas, bukan Pajero Sport
Hari ini kami berkesempatan bertemu langsung dengan Hiroshi Masuoka, pereli Dakar senior yang sekarang bekerja di Mitsubishi Motor Corporation sebagai test driver dan pengembangan produk juga. Beliau datang ke Indonesia dalam rangka melakukan demo dan atraksi All New Pajero Sport di Jakarta 26-28 Februari ini.
Langsung saja pertanyaan tadi kami ajukan. Karena bagaimanapun ia juga yang membantu Mitsubishi mendesain produk-produk barunya, terutama di sasis, suspensi dan hal yang berkaitan dengan keasyikan mengemudi. Apalagi ia sangat akrab dengan dunia motorsport.
Mengenai Pajero sendiri, Masuoka membisiki bahwa mobil itu akhirnya tidak sepenuhnya dihentikan. Ia dan timnya di masa depan akan merancang generasi barunya yang bisa diterima masyarakat dengan regulasi emisi yang makin ketat. "Jadi saya tidak bisa bilang Pajero dihentikan. Nanti kami akan memikirkan bagaimana seharusnya Pajero terbaru. Ada juga kemungkinan ke arah hybrid."
Nah, dengan absennya generasi baru kedua model legendaris itu, setidaknya hingga sekarang, apakah DNA motorsport dari Mitsubishi bisa dilanjutkan dengan model yang ada? "Saya rasa bisa," tambah Masuoka. "Di Swedia kami membuat Mirage versi reli. Sementara All New Pajero Sport juga mencerminkan ketangguhan dan performa. Kalau saja dijual di Jepang, saya pasti beli Pajero Sport baru hahaha.."
Masuoka sendiri merupakan jagoan reli yang didukung Mitsubishi sejak lama. Bahkan di 2002 dan di 2003 ia memenangi reli terberat di dunia, Paris-Dakar, dengan Mitsubishi Pajero.