Jika biasanya microbus yang dibuat oleh industri karoseri masih mempertahankan kabin depan (head) bawaan pabrik, Adi Putro membuat terobosan dengna membuat karoseri secara utuh, mulai dari depan hingga belakang.
Hal ini memberi keuntungan dari segi desain dan tampilan yang lebih menarik, karena desain dan tarikan garis bodi ‘menyatu’ mulai dari cowl depan, mengalir ke bodi samping hingga cowl belakang.
Rancangan itulah, yang kemudian dinamakan Jumbo Jetbus MC oleh perusahaan karoseri yang berdiri sejak tahun 1973 itu.
Microbus anyar berkelir oranye ini, pertama kalinya dipamerkan ke hadapan publik di ajang GAIKINDO Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2016, yang baru lalu (11-21/8).
Berdasarkan infomasi yang bus-truck.id himpun, microbus garapan Adi Putro ini bodinya lebih lebar sekitar 30 cm, dibandingkan microbus standar. Walau lebih melar, tetapi tampilannya malah menjadi terlihat proporsional dan elegan.
Menurut Eko, dari bagian engineering Karoseri Adi Putro, Jumbo Jetbus hanya bisa dipesan konsumen dengan pilihan sasis microbus sasis panjang alias long wheel base. Yakni, sasis Mitsubishi FE 71 atau sasis Hino Dutro SDBL.
Seperti unit display pada GIIAS 2016 ini, microbus mewah tersebut menggunakan sasis Mitsubishi FE 71 bermesin Mitsubishi 4D34, 4 silinder segaris, 3.907 cc.
Lalu berapa harga yang harus dibayar konsumen yang tertarik memesan microbus ini? Ade, wiraniaga Karoseri Adi Putro yang kami temui mengatakan, untuk pilihan kabin standar biaya bodi karoserinya Rp 190 juta. Harga tersebut sudah termasuk AC, audio dan bangku. "Harga tersebut di luar biaya pembelian sasis," kata Ade.
Namun jika konsumen menginginkan interior yang lebih luks, Karoseri Adi Putro menyediakan versi Jumbo Jetbus yang versi premium yang dibanderol seharga Rp 250 juta.
Pada versi premium ini, interior kabin dibuat menggunakan material lebih mewah, kursi penumpang jenis reclining seat dari Adilla yang terkenal ergonomis dengan material semi-kulit. Sistem audionya juga lebih berkualitas, dan pintu akses penumpang model geser. Tentunya sudah termasuk AC.
Dengan sasis yang panjang, kabin untuk kompartemen penumpang di belakang dirancang lima baris. Setiap baris hanya diisi oleh tiga kursi penumpang dan satu baris paling belakang diisi empat bangku penumpang.
Untuk menghubungkan antar baris bangku belakang, terdapat sebuah lorong yang sekaligus memudahkan penumpang untuk naik-turun tanpa harus repot bongkar-pasang.
Begitu pula tempat mengakomodasi barang dan tas penumpang, Adi Putro menyiapkan area bagasi di bagian belakang yang bisa diakses menggunakan pintu model swing dari belakang.
Microbus dengan terobosan pembuatan yang menarik ini, diprediksi akan banyak diminati pengusaha angkutan, seperti bisnis shuttle-bus, antar-jemput karyawan/anak sekolah dan persewaan armada bus pariwisata.