Teknologi ini mendukung semakin sedikitnya populasi masyarakat di Jepang, sehingga bisa mengatasi kelangkaan pengemudi truk.
3 tahun yang lalu
Toyoda menganggap ada tekanan besar untuk menggunakan teknologi otonom dan EV
4 tahun yang lalu
Teknologi self-driving, atau mengemudi sendiri (otonom) memungkinkan 80 persen perjalanan jauh ‘dikerjakan sendiri’ oleh sistem pada truk.
Di antaranya kendaraan listrik berbasis baterai seperti motor dan mobil listrik. Lalu kendaraan angkutan umum otonom baik untuk angkutan bus maupun kereta api dengan jenis kereta EMU.
Produsen truk asal Swedia, Volvo yang resmi bermitra dengan startup self-driving Aurora untuk mengembangkan truk otonom di Amerika Utara.
Tentu ada alasan kenapa Toyota bergabung dengan bisnis kendaraan niaga bahkan menggandeng dua saingan dalam bisnis kendaraan komersial, Isuzu dan Hino. Apa itu?
Seperti dilansir dari Sustainable-Bus, kedua perusahaan Prancis itu bekerja sama melalui kemitraan teknis untuk merancang dan mengembangkan kendaraan tanpa pengemudi.
Bus tersebut akan melakukan perjalanan pergi-pulang sejauh lima kilometer di sekitar pusat Sakai.
Penerapan teknologi canggih tersebut ditampilkan gerai waralaba makanan, KFC menghadirkan food truck mini tanpa awak
5 tahun yang lalu
Sistem tidak bisa mendeteksi kehadiran pejalan kaki
Tentu bukan sekadar peranti telekomunukasi, melainkan untuk mendukung sistem otonom bus tersebut.
Dengan bantuan navigasi yang dimilikinya, Tesla mendatang akan mampu berjalan tanpa bantuan pengemudi.
Kendaraan shuttle Keolis Downe, mirip angkot di Indonesia. Karena menjadi sarana warga lokal ke tempat wisata atau terhubung ke jaringan transportasi umum.
Tiga bus diujicobakan secara maraton di lima kota Eropa
Demo oleh truk otonom Mercedes-Benz Arocs ini dilakukan di Immendingen, Jerman, sukses menjalankan tugas pembersihan salju di sebuah kawasan tertutup.