Honda CR-V adalah sebuah SUV favorit yang masih dijual hingga saat ini di Indonesia. Setelah menyentuh usia ke-20 secara global, model ini diprediksi akan terus berlanjut hingga generasi seterusnya.
Bagi yang ingin membeli mobil ini, tentu Anda harus menyiapkan kocek antara Rp 463,9 juta untuk tipe terendah, hingga Rp 539,4 juta untuk tipe tertinggi pada generasi kelima.
Jika harga tersebut dirasa masih terlalu tinggi, maka pilihan lainnya ialah membeli CR-V bekas generasi pertama hingga ketiga.
Meski demikian, ada beberapa penyakit yang biasa ditemukan pada CR-V lawas. Oleh sebab itu, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini.
1. Engine Mounting
Meski memiliki mesin yang cukup andal, ternyata Honda CR-V memiliki penyakit yang membuat bagian mesin mobil bergetar. Jika sudah mengalami hal tersebut, hal pertama yang harus diperiksa adalah bagian engine mountingnya.
2. Power Steering Berat
Layaknya mobil bekas lain, Honda CR-V keluaran lama juga seringkali ditemukan masalah pada power steering-nya yang terasa lebih berat. Hal ini terjadi bisa karena oli power steering yang telah menipis atau belt yang sudah harus diganti termakan usia pakai. Cara menanggulanginya tentu dengan mengganti belt dengan yang baru.
3. Kabin Berisik
Kabin Honda CR-V lawas kerap dikeluhkan karena kurang senyap. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi, seperti tipe ban yang mudah menghantarkan getaran dari aspal jalan, kap mesin yang tidak disertai dengan peredam atau karet seal pintu yang sudah mulai berongga karena usianya.
Meski demikian, merawat generasi lawas Honda CR-V ternyata tetap saja tergolong mudah. Apalagi spare partnya juga masih banyak ditemui dipasaran.
“Kami anggota komunitas nggak pernah ada masalah berarti sama CR-V, apalagi kalau merawatnya terbiasa di bengkel resmi. Kalaupun ditemukan penyakit pada model lawas, biasanya memang karena kondisinya sudah tua dan itu juga mudah ditangani di bengkel rumahan. Paling cuma masalah kaki-kaki atau AC kurang dingin,” cetus ketua CR-V Club Indonesia Oji Fauzi.