OTODRIVER – Selain komponen piringan cakram dan kaliper, ternyata komponen pengereman punya satu bagian yang berperan penting yakni minyak rem. Minyak rem sendiri digunakan untuk meneruskan tekanan dari pompa atau master rem menuju kaliper.
Minyak rem didesain tahan panas sekaligus mampu menahan tekanan cukup tinggi. Seiring pemakaian mobil maka minyak rem akan mengalami penurunan performa, hal ini sesuatu yang wajar.
“Minyak rem yang sudah lama terus menerus dipakai akan mengandung banyak air, karena sifat minyak rem yang menyerap air,” ujar David selaku pemilik bengkel spesialis Toyota Dunia Usaha Motor ketika dihubungi oleh OtoDriver beberapa waktu lalu.
"Salah satu penyebabnya adalah material gycol yang memiliki sifat higroskopis (menyerap air). Hal ini sangat sensitif terlebih di daerah seperti Indonesia yang punya kelambaban tinggi,” sahut Tri Handoko dari CBX Workshop di bilangan Sawangan, Bogor
“Kandungan air yang diserap oleh minyak rem ini dapat menurunkan titik didih minyak rem secara signifikan. Saat minyak mendidih maka sebagian menjadi uap air atau gas, sehingga tidak bisa dimampatkan untuk melakukan pengereman,” sambung pebengkel yang banyak tangani mobil 4x4 ini.
"Oleh karena itu umumnya ikuti anjuran pabrikan yang menyarankan ganti secara periodik 20.000-30.000 km atau 2 tahun sekali," pungkasnya.(AW).