OTODRIVER- Ternyata mencuci mobil tak bisa menggunakan air sembarang, misalnya seperti air sumur yang memiliki tingkat zat kapur dan besi yang tinggi.
Sebab, ketika zat tersebut terlalu tinggi bisa menyebabkan masalah baru seperti timbulnya bercak putih di body dan kaca mobil, atau kerap disebut jamur.
"Zat kapur dengan kandungan yang tinggi itu bisa menyebabkan munculnya bercak, dan ketika dilakukan secara berulang itu bisa menimbulkan masalah pada body ataupun kaca," kata Hendy Tanpratama selaku Direktur Utama PT Alpha Detailindo Pasific yang menaungi Dirty 2 Clean, di Jakarta, baru-baru ini.
Lebih lanjut Hendy mengatakan tingkat potential hydrogen (pH) perlu diperhatikan jangan sampai di bawah angka enam, karena menandakan tingkat zat asamnya tinggi, sedangkan untuk angka lebih dari tujuh itu zat basahnya juga tinggi.
"Untuk mencuci mobil itu baiknya pH air ada diangka 6,7 dan itu standarnya," tambahnya.
Penggunaan shampo juga tak bisa sembarang, sebab dapat menimbulkan masalah baru pada kendaraan kesayangan.
Untuk itu, Dirty 2 Clean yang merupakan gerai cuci mobil dengan konsep American Style yang berada di Jl. Raya Tanjung Barat No. 2B, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, memiliki standar untuk tingkat pH air hingga penggunaan shampo.
"Kalau untuk di Dirty 2 Clean airnya itu akan di bawa ke laboratorium terlebih dahulu untuk memastikan tingkat pH nya sesuai standar, dan tidak menimbulkan masalah baru,"ujarnya. (AAR)
#air-sumur #mencuci-mobil #tingkat-asam #jamur-kaca #body-mobil