Saat ini kita sudah memasuki musim penghujan. Bahkan berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada November 2021 hingga Februari 2022, akan terjadi peningkatan curah hujan yang disebabkan fenomena La Nina. Bahkan, curah hujan tinggi diperkirakan akan berlangsung terus menerus dengan intensitas mencapai lebih dari 70% di berbagai wilayah Indonesia.
Para pengendara mobil perlu bersiap dan lebih berhati-hati dalam berkendara, termasuk memerhatikan kualitas serta kinerja wiper.
“Wiper yang sudah tidak mampu bekerja optimal dapat membahayakan keselamatan pengemudi lantaran sapuan karetnya di atas permukaan kaca tak lagi maksimal,” terang Tri Handoko dari Bengkel CBX di bilangan Jatiwaringin Pondok Gede Bekasi. “Pastikan wiper anda dalam kondisi prima dan segera ‘jajan’ wiper jika sudah tak lagi optimal,” sambungnya
Menurut Tri ada beberapa hal yang bisa menandai kinerja wiper yang sudah surut performanya.
1. Saat sapuan wiper menyisakan garis air di bagian tengah atau ujung atas dan bawah kaca mobil.
2. Terdengar suara gesekan pada kaca saat wiper bekerja. Hal ini merupakan 'alarm' bahwa karet wiper telah kehilangan elastisitas dan mengeras
3. Meninggalkan jejak embun atau kabut pada kaca mobil.
Jika didapati kondisi tersebut sebaiknya pertimbangkan untuk membeli yang blade wiper baru. Kondisi karet wiper yang sudah tak bagus lagi jika dibiarkan berlarut-larut akan menimbulkan kerusakan yang cukup merugikan. Kaca yang digeseknya akan baret dan butuh biaya yang jauh lebih besar untuk membuatnya kembali sempurna.
“Karet wiper perlu dipelihara dengan cara dibersihkan secara berkala. Biasanya usia blade wiper rata-rata satu tahun,” saran Tri menutup pembicaraan.