Pada bulan Februari ini, hujan dipastikan akan turun setiap harinya dengan intensitas yang beragam. Tentunya berkendara dengan mobil kesayangan di kondisi hujan berbeda dengan saat kondisi kering. Salah satu yang wajib diperhatikan adalah si karen bundar alias roda agar tetap selalu dalam kondisi terbaik.
Selain itu gaya berkendara juga harus ada penyesuain ketika hujan. Dan untuk mendukung keselamatan dan efisiensi berkendara saat kondisi hujan, salah satu yang krusial pada ban adalah tekanan angin pada keempat ban.
Foto: Danu
Arkadia Prajatma selaku Head Technical dari bengkel AHT Garage menjelaskan bahwa grip atau traksi roda mobil akan berkurang di saat jalanan basah. Oleh karena itu sesuaikan tekanan angin ban saat berkendara di saat hujan.
“Jangan terlalu banyak mengurangi tekanan angin saat hujan. Cukup 2 sampai 4 psi saja. Ambil contoh dari ban bertekanan 32 psi jadi 30 atau 28 saja,” ujar Arkadia.
Arkadia juga menjelaskan jika ban terlalu kempis, permukaan ban yang menapak hanya ujung luar dan dalam. Sebaliknya jika terlalu kencang, yang menapak hanya di bagian tengah.
“Setiap mobil pastinya memiliki anjuran tekanan angin ban dari pabrik agar ban tetap awet dan tidak cepat habis,” paparnya
Setelah melewati kondisi hujan, ada baiknya segera kembalikan kondisi tekanan angin seperti sedia kala. Tekanan angin yang sedikit berkurang memang cenderung menjadikan traksi mobil di aspal basah lebih baik. Namun akan jadi boros bahan bakar dan usia ban saat melaju di atas permukaan aspal kering.