Mobil perlu perawatan rutin, salah satunya adalah melakukan penggantian oli mesin secara rutin. Sayangnya hal ini merupakan salah satu proses pemeliharaan mobil yang menyedot biaya besar. Tak jarang orang menawar dengan menggantinya dengan oli mesin lebih murah yang mungkin tidak sesuai dengan spesifikasi yang diminta. Atau bahkan tak kalah ekstrim ada pemilik yang cuma melakukan penambahan oli saja daripada mengganti oli secara penuh.
Apakah hal ini bisa dibenarkan dan apa efeknya?
Ternyata, hal itu merupakan perlakuan yang salah menurut Ribut Raharjo dari Key Auto spesialis bengkel BMW.
“Mungkin buat beberapa orang oli itu kalau dicampur akan lebih hemat atau bagaimana. Tapi sebenarnya kalau oli itu dicampur kemungkinan menyebabkan reaksi kimia yang merugikan,” ujar pria yang akrab disapa Joe ini saat dihubungi oleh tim OtoDriver (24/11)
“Kedua oli itu kan punya kandungan kimia dengan formula yang kita tidak tahu secara spesifik. Ada kemungkinan reaksi apa kita juga tidak tahu. Zat aditifnya berbeda,” tambah Joe.
Masih menurutnya risiko paling parah karena mencampur oli beda merek adalah bisa membuat mesin macet sampai tidak bisa bergerak. Hasil reaksi kimia dikatakan membentuk efek lumpur yang mengakibatkan mesin lecet. Jadi disarankan untuk tidak mencampur pelumas yang berbeda jenis dan merek.