Swap engine atau mengganti mesin mobil merupakan hal yang kerap dilakukan untuk mengejar performa maupun mensiasati kerusakan. Lantas apa saja yang perlu diperhatikan sebelum swap engine?
Pemilik bengkel mesin copotan Vriva Motor, Feri, mengatakan langkah pertama pastikan mesin yang diinginkan memiliki drivetrain yang sama dengan mobil yang Anda miliki. Pilihlah mesin berpenggerak roda depan jika mobil yang dimiliki adalah penggerak roda depan. "Supaya sesuai dengan posisi mesinnya," ujar Feri saat ditanya OtoDriver (29/1).
Langkah kedua jika mesin yang diganti memiliki performa yang lebih besar, pemilik kendaraan juga harus melakukan upgrade pada sistem pengereman. Hal tersebut merupakan penyesuaian performa kendaraan dan juga tidak mengurangi faktor keselamatan pengemudi.
"Kalau upgrade mesin yang lebih kencang, sektor pengereman juga harus diganti. Mobil yang lebih ngebut otomatis sistem pengereman harus mumpuni," ungkap Feri.
Terakhir, jika melakukan swap engine, jangan menjual mesin aslinya. Hal tersebut dimaksudkan agar surat-surat kendaraan dapat diurus oleh pemilik. "Mesin yang dijual kalau ex Malaysia tidak akan terdaftar di Indonesia. Jadi untuk legalitasnya tetap menggunakan nomor mesin yang lama. Oleh karena itu mesin yang lama jangan dijual dahulu," terang Feri.