Oli mesin wajib hukumnya untuk diganti secara berkala. Umumnya, penggantian oli dipatok dengan jarak tempuh semisal 5.000 km atau 10.000 km. Namun dengan kondisi jalanan macet seperti di kota besar di Indonesia tentu waktu penggantian oli dilakukan dengan jarak di bawah angka tempuh patokan.
“Sebenarnya lebih tepat jika umur pakai oli diukur dengan menggunakan waktu, bukan jarak. Di beberapa merek Eropa mengadopsi pengukuran penggunaan oli berdasarkan engine hour,” terang Peter Dionisus, Manajer Promosi PT Autochem Industri dengan salah satu produk olinya Prestone.
Foto: Jason
Pria yang akrab disapa Dion ini menjelaskan bahwa rata-rata penggantian oli dilakukan antara 250 hingga 300 jam sampai penggantian berikutnya.
Dengan asas pengukuran yang beda, akan terdapat celah perbedaan dalam proses konversinya, ditambah lagi dengan beban yang harus dipikul saat berada di kemacetan.
“Salah satunya menandai durasi pemakaian dan juga kecepatan tempuh rata-rata kendaraan,” sahut Mulyadi Aten dari bengkel Roda Kencana I di Pondok Gede, Bekasi. “Memang agak ribet, tapi kondisi yang riil dihadapi kendaraan di Indonesia,” lanjut Mulyadi.
Untuk lebih amannya, baik Dion maupun Mulyadi memiliki trik yang sama, yakni tidak menggunakan oli hingga batas akhirnya. Lebih lanjut, penggunaan oli hanya 75% atau bahkan 50% dari batas jarak tempuh yang dianjurkan.
Jadi untuk jarak tempuh 10.000 km, penggantian oli dilakukan dijarak 5.000 km atau 7.500 km.