Jika Anda berpikir bepergian dengan mengemudi mobil pribadi akan mendapat paparan polusi lebih sedikit, ternyata belum tentu benar. Sebab, ternyata justru di dalam mobil juga terjadi polusi udara.
Seperti yang dijelaskan dalam sebuah artikel ilmiah pada situs Alodokter, terungkap bahwa polusi di dalam ruangan 2 sampai 5 kali lebih tinggi dibandingkan polusi di luar ruangan, salah satunya adalah polusi yang tidak Anda sadari saat sedang berada di dalam mobil.
Hasil penelitian Environmental Protection Agency juga menyatakan bahwa paparan partikular berbahaya dan karbon hitam yang diderita pengendara mobil pribadi juga lebih tinggi dibandingkan pengendara sepeda, penumpang kereta dan bus.
Salah satunya dikarenakan gas buang dari kendaraan di depan Anda. Walau sudah ada filter AC, namun tak semua partikel berbahaya dapat tersaring, dengan demikian secara tak sadar penumpang menghirup polusi dari asap knalpot kendaraan di depannya.
Saat AC menyala saja bisa terkontaminasi polusi, apalagi sengaja membuka kaca. Kotornya udara kabin juga diperparah dengan penumpang yang merokok maupun vaping.
Dalam artikel yang ditinjuau oleh dr. Kevin Adrian tersebut, terungkap pula bahwa sumber polusi kabin mobil tak cuma bersumber dari hal-hal itu. Bahkan ada pula polusi udara kabin yang penyebabnya dari bahan kimia.
Contohnya adalah aroma khas mobil baru, interior yang baru diperbaiki - aroma lem, maupun aroma sintetik dasbor maupun trim. Zat-zat berbahaya yang biasa timbul dari polusi bahan kimia ini antara lain benzena, toluena dan xilena. Sering kali kadar zat yang ditemukan melebihi standar kualitas udara yang diizinkan.
Jika terekspos secara terus-menerus, bahan-bahan kimia ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti pusing, sakit kepala, mual, alergi dan sesak napas.