Honda Jazz merupakan model yang cukup laris di segmen medium hatchback. Reputasi mobil bermesin 1.500 cc ini pun tergolong harum harga jual kembalinya. Hal ini juga menjadi salah satu faktor larisnya penjualan Jazz, baik baru maupun versi bekasnya.
Kendati punya resale value tergolong baik, namun ada beberapa hal yang bisa menjadikannya mendapat depresiasi cukup tinggi. Alias harga jual kembali bisa jadi lebih 'jatuh'.
Salah seorang pebisnis jual beli mobil bekas mengungkap salah satu faktornya. “Mulai dari eksterior, interior, mesin, kaki-kaki hingga riwayat itu mobil. Karena akan berpengaruh dengan harga jual nantinya. Dan kepuasaan konsumen terhadap kami,” ungkap Andika, salah satu pedagang mobil bekas di kawasan Depok, Jawa Barat kepada OtoDriver beberapa hari lalu.
Ia mengungkap bahwa memang banyak hal yang harus diperhatikan ketika membeli mobil dari tangan konsumen. Terlebih Honda Jazz, karena mobil ini kerap dipakai oleh kalangan anak muda dan tak jarang membiarkan mobilnya dalam keadaan standar.
Andika mencontohkan, interior mobil Honda Jazz dengan jok berlapis kulit (aftermarket) akan turun harga jualnya. “Kita tidak berani 'angkat' (baca: membeli) dengan harga tinggi sesuai pasaran, karena konsumen biasanya mencari mobil Honda Jazz interior yang masih original. Harga bisa beda Rp 2 sampai 4 juta,” ucapnya.
Andika juga mengungkapkan, misalkan mobil tersebut kita beli sesuai harga pasar, biasanya by order atau sesuai pesanan. “Kalau ada pesanan konsumen sesuai spek yang diinginkannya, baru saya berani ambil dengan harga tinggi,” tutup Andika.
Reporter: Yudha
Editor: Danu