Sering kita mendengar tentang anjuran untuk merotasi posisi ban mobil. Namun apa sebenarnya tujuan utama dari merotasi ban? Merotasi ban berarti memindahkan ban ke posisi lainnya pada mobil yang sama. Tujuan utamanya supaya keausan ban dapat terjadi merata di semua titik.
“Tingkat keausan antara ban depan dan belakang pada kendaraan berlainan. Pada kendaraan berpenggerak roda depan memiliki kecederungan untuk lebih cepat aus,” ungkap Lie Sun Lie selaku pemilik bengkel Pit Stop di kawasan BSD, Tangerangg Selatan.
“Untuk itu disarankan melakukan rotasi ban setiap pemakaian 10.000 - 12.000 km atau setara dengan enam bulan sekali,” sambungnya. “Tujuannya adalah supaya tingkat keausan ban dapat terjadi secara merata antar keempat ban yang ada. Sehingga pemakaian ban pun menjadi lebih panjang (maksimum) dan juga lebih safety karena tingkat keausannya akan terjadi secara bersamaan.”
Berikut beberapa pola rotasi yang dianjurkan
1. Untuk kendaraan penggerak roda belakang
Ban depan kanan dipindah ke posis ban belakang kiri. Sedangkan roda belakang kiri ke roda depan dipindah ke ban depan sebelah kanan. Sedangkan ban kiri depan digeser ke ban belakang sebelah kanan. Terakhir ban belakang kiri di pindahkan ke ban depan kanan.
2. Untuk kendaraan penggerak roda depan
Ban depan kiri dipindah ke posisi ban belakang kiri. Ban belakang kiri menggantikan posisi ban depan kanan dan ban depan kanan di pindah ke posisi ban belakang kanan. Sementara ban belakang kanan posisinya dipindah ke ban depan kiri.
Selain itu terdapat pola rotasi alternatif yang diperuntukkan bagi semua jenis mobil.
1. Dengan rotasi ban linear
Melakukan pemindahan roda belakang kanan ke roda depan kanan dan sebaliknya.
2. Melakukan rotasi dengan pola menyilang
Memindahkan ban depan kanan ke ban belakang kiri. Ban belakang ke kiri ke posisi ban depan kanan. Demikian pula sebaliknya dengan ban depan kiri ke ban belakang kanan dan sebaliknya.
