Wanita masa kini sangat banyak yang mengemudi sendiri, terutama di kota-kota besar, tingkat mobilitas tinggi menuntut kaum hawa melakukan hal itu. Tapi kodratnya sebagai seorang ibu atau calon ibu tentu tak bisa lepas. Lantas bagaimana jika wanita yang sedang hamil mengemudi mobil? Bolehkah?
Walau tak dianjurkan, tapi sebenarnya boleh-boleh saja. Setidaknya itulah yang dituturkan oleh pakar persalinan dan ibu hamil, namun tetap ada saatnya sang bumil (ibu hamil) sama sekali tak boleh mengemudi.
"Dalam usia kehamilan di bawah tiga bulan lebih baik jangan mengemudi dulu," tutur Rinarti SKM., M.Kes pada OtoDriver. Menurutnya, saat usia kandungan masih muda justru lebih krusial untuk menjaga kandungannya. Dikhawatirkan guncangan dan berbagai manuver mobil dapat mempengaruhi janin yang belum begitu kuat.
"Tiga bulan menjelang persalinan juga jangan mengemudi," wanti Rinarti. "Itu sudah hamil besar, bahaya jika tiba-tiba air ketuban pecah saat menyetir." Artinya ada fase wanita hamil diperbolehkan mengemudi, yakni di antara dua fase rawan tersebut.
"Jika mau mengemudi sendiri, kalau bisa jangan ngebut-ngebut. Hindari jalan berlubang dan harus benar-benar perlahan saat melewati polisi tidur. Jangan jauh-jauh berkendaranya, jaga keadaan badan agar selalu rileks dan fit," ujar bidan yang juga seorang Pegawai Negeri Sipil ini.
Ibu hamil juga jangan ragu untuk tetap menggunakan sabuk pengaman. Karena penggunaan sabuk pengaman baik saat bumil mengemudi sendiri atau sebagai penumpang tak ada pengaruhnya pada kandungan. Asalkan talinya diletakkan di atas dan bawah perut, bukan persis di perut