OTODRIVER - Lampu sein merupakan perangkat untuk berkomunikasi dalam berlalu lintas. Melalui fitur ini, kita dapat memberikan informasi pada pengemudi lain mengenai arah perjalanan yang akan kita tempuh.
Pada umumnya perangkat ini menggunakan nyala bolam lampu berwarna orange atau orange kekuning-kuningan yang disebut amber oleh publik khususnya di Amerika Serikat.
Hingga awal tahun 60-an, semua kendaraan memiliki warna lampu sein dengan nyala putih pada bagian depan dan merah pada bagian belakang. Lalu muncul lampu sein dengan nyala kuning/amber.
Lalu mengapa warna ini dipilih sebagai warna lampu untuk tanda berbelok dan hazard ini?
Mengutip dari curbsideclassic.com, pada tahun 1958, Society of Automotive Engineers di Amerika Serikat melakukan studi praktis tentang lampu sein. Mereka mengamati mobil yang dilengkapi dengan berbagai konfigurasi sinyal. Salah satu hasilnya adalah konsensus bahwa sinyal depan harus berwarna kuning, agar lebih mudah dibedakan dari pantulan krom pada siang hari.
Di kemudian hari nyala lampu berkelir amber diberlakukan sebagai standar pada 1963 di AS namun hanya berlaku pada lampu depan saja.
Sepertinya pabrikan di Eropa justru melihat penggunaan nyala lampu amber ini lebih jauh. Pabrikan dari Jerman dan Inggris muncul sebagai pelopor penggunaan lampu sein berkelir orange ini untuk lampu belakang. Diketahui bahwa Morris menjadi pabrikan pertama yang mengadopsinya dan kemudian segera diikuti oleh pabrikan lain dari Eropa dan juga Jepang.
Namun demikian, pabrikan otomotif AS justru tidak sepenuhnya langkah rekan-rekannya di Eropa dan Jepang. Beberapa mobil Amerika salah satunya adalah Ford Mustang mengikuti jejak menggunakan lampu sein amber ini pada 1974. Sebagian besar brand AS tetap kukuh menggunakan lampu sein merah untuk lampu belakang.
Pembahasan mengenai nyala lampu amber kembali muncul saat National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) membeberkan temuannya. Lembaga keselamatan jalan raya AS pada 2008 mengungkapkan bahwa lampu sein Amber secara kontras yang tajam sehingga lebih mudah dipantau hingga 28% dibandingkan lampu sein belakang berkelir merah.
Uniknya, sampai saat ini tak sedikit mobil Amerika ataupun mobil brand Eropa ataupun Jepang yang dipasarkan di AS tetap menggunakan lampu sein belakamg berkelir merah.
Namun untuk lampu sein depan lampu sein berkelir kuning, orange atau amber tetap jadi standard. (SS)