OTODRIVER – Hyundai All New Kona Electric sudah resmi menyapa pasar Indonesia pada Juli silam, tepat di ajang GIIAS 2024. SUV yang sudah dirakit secara CKD (Completely Knock Down) di fasilitas Hyundai di Cikarang ini hadir dalam pilihan Style Standard Range, Prime Long Range, Signature Standard Range dan Signature Long Range.
Untuk versi Standard Range menggunakan baterai berkapasitas 48,9 kWh dengan jarak tempuh 448 km dengan siklus NEDC. Sedangkan pada versi Long Range dengan baterai 66 kWh dapat mencapai jarak 549 km (NEDC). Akan tetapi khusus untuk tipe Prime Long Range, laman resmi Hyundai mencantumkan angka 602 km, alias selisih 53 km.
Padahal kedua varian itu dilengkapi dengan baterai dan BMS (Battery Management System) yang sama.
“Terdapat beberapa berbedaan antara Kona Electric tipe Prime Long Range dan Signature Long Range yang menyebabkan perbedaan kemampuan daya jelajahnya,” tutur Product and Corporate Strategy Department Hyundai Motors Indonesia (HMID), Reva Kurniawan saat ditemui di Media Test Drive All New Kona Electric, di Semarang. (03/10/2024).
“Pertama Signature menggunakan pelek yang lebih besar yakni 19 inci, sedangkan untuk Prime menggunakan 17 inci. Selain pelek dan ban yang digunakan tipe Signature lebih berat, tapak bannya pun lebih lebar,” terangnya.
“Telapak ban yang lebih lebar ini mengakibatkan adanya hambatan yang lebih besar di atas jalanan,” sambung Reva.
Melihat spesifikasi ban, varian Signature menggunakan karet bundar berukuran 235/45 R19 sedangkan Prime berukuran 215/60 R17.
Namun, Riva menambahkan bahwa ada hal lain lagi yang menyebabkan adanya perbedaan itu yakni absennya sunroof dan juga perangkat elektrik pada versi Prime.
“Tidak adanya kedua perangkat tersebut ditambah dengan kondisi pelek dan ban menyebabkan bobot yang lebih besar pada Signature, Selisih antar kedua kira-kira sekitar 100 kilogram,” jelasnya.
Dari sisi performa, kedua varian itu juga menggunakan motor listrik dengan kemampuan yang sama yakni 214 hp. (SS)