Beranda Teknis

Knowledge : Cara Kerja Suspensi

Teknis
Penulis: Ricky Rahmadi
Senin, 20 Juli 2015 12:00 WIB
Teknis - Knowledge : Cara Kerja Suspensi
Bagikan ke:

Bagian ini memang vital pada sebuah kendaraan yang menggunakan roda. Secara teori mungkin terlihat sepele hanya batangan besi dan ulir saja. Tapi secara realita, cara kerja suspensi saling berkesinambungan satu sama lainnya, setiap komponen mempunyai tugasnya sendiri-sendiri. Ada yang memiliki kekurangan ada juga kelebihannya yang akan terlihat pada mobil itu sendiri.

Spring dan Dampers. Dari sisi performa, alasan mobil memakai suspensi tidak lain untuk membuat mobil tetap berada pada tanah dan menyerap guncangan yang terjadi di permukaan jalan. Terdapat dua alat yang menjadi struktur tiap sistem suspensi, yakni spring dan dampers.

Spring / Per KeongFoto - Knowledge : Cara Kerja Suspensi

Bagian ini berfungi sebagai penyimpan energi. Per didesain untuk meredam guncangan yang dikirim dari roda dan mereduksinya melalui ulir per tesebut, per menyimpan dan mengompres tenaga potensial ketika terjadi guncangan dan mengembalikan tenaga potensial tersebut menjadi tenaga kinetik pada saat roda ditekan kembali ke tanah. Ketika roda berada di tanah, maka berat dari mobil itu menekan per dan apapun yang terjadi antara mobil ketika berjalan dengan jalanan akan menghasilkan tenaga guna memastikan roda tetap pada permukaan bumi.

DampersFoto - Knowledge : Cara Kerja Suspensi

Alat ini berfungsi untuk menghilangkan energi, maksudnya adalah untuk menghilangkan tenaga pantulan balik dari suspensi ketika dekompresi. Tanpa dampers maka mobil akan terus memantul ketika melewati lubang atau polisi tidur, mungkin Anda pernah melihatnya? Nah hal ini terjadi akibat kegagalan fungsi dari dampers. Penghilangan tenaga pantul ini dibantu oleh tekanan oli di dalam silinder dari dampers melalui lubang kecil di pistonnya ketika ada pantulan dari per.

Sprung vs Unsprung MassFoto - Knowledge : Cara Kerja Suspensi

Penjelasannya mudah, Sprung Mass adalah bobot yang ditahan oleh sistem suspensi dari kendaraan itu, contohnya mesin, sasis, bodi, kaca, interior, dan si pengemudi. Sedangkan Unsprung Mass ialah hal yang tidak menjadi beban sistem suspensi, hal ini meliputi pelek, ban, rem, kaliper rem, dan lain sebagainya. Hal yang agak membingungkan adalah sasis, karena sasis merupakan komponen yang terhubung langsung dengan suspensi begitu juga roda, hal ini menjadikannya kombinasi antara Sprung dan Unsprung Mass.

Anti-Roll BarsFoto - Knowledge : Cara Kerja Suspensi

Anti-Roll bars atau lebih dikenal dengan sway bars berfungsi sebagai pengurang body roll. Body roll ialah terjadinya limbung dan dorongan berlebih pada bodi ketika bermanuver pada kecepatan tertentu karena suspensi tertekan gravitasi dan akan miring sebelah ketika manuver, hal ini dapat memicu oversteer, understeer, bahkan mobil dapat terbalik. Anti-roll bars menghubungkan antara kedua roda baik depan maupun belakang dengan batangan besi yang fleksibel. Alat ini dapat membantu suspensi yang tertekan akibat bodyroll dengan cara mengangkat bagian dalam roda dan menyetarakannya dengan roda sebelahnya, sehingga dapat mengurangi efek understeer, dan oversteer serta bodyroll berkurang. Pemasangan anti-roll bars yang agak keras juga dapat membantu suspensi bergerak liar dan dapat terkoneksi baik dengan sesama roda. Berikut penjelasan lebih jelas mengenai anti-roll bars. https://www.youtube.com/watch?v=_liGnV3PTiQ&feature=player_embedded

Upgrade suspensi dengan coilovers, akankan menambah performa handling?

Foto - Knowledge : Cara Kerja Suspensi

Coilover adalah sistem suspensi pada mobil yang memiliki kepanjangan "coil spring over shock". Artinya

sistem ini memiliki ulir per yang terkait langsung dengan shockabsorber-nya. Biasanya coilover dibuat oleh pabrikan aftermarket guna menambah performa handling mobil, dan sistem ini membolehkan penggunanya untuk mengatur ketinggian kendaraannya dan bagaimana suspensi ini meredam guncangan.

Tentunya ada baik dan buruknya dalam hal ini, berikut keuntungan yang bisa Anda dapat dari coilovers :

  • Tinggi kendaraan dapat diatur tanpa repot ganti per, mobil yang memiliki titik grafitasi rendah tentunya akan memiliki pengendalian lebih baik, mengurangi bodyroll.
  • pengaturan dampers, banyak pabrikan mobil yang tidak memiliki pengaturan ini sebagai standar. Anda dapat mengatur hal ini sesuai dengan keadaan yang akan Anda tuju dan bagaimana Anda menginkan kendaraan Anda dalam menghadapinya.
  • Mengurangi body roll/lift/dive, alat ini bertujuan memang untuk memperkeras sistem suspensi pada sebuah mobil. Alat ini memiliki geometri suspensi yang ideal untuk roda agar mobil dapat terus berada di permukaan tanah dengan sempurna.

Kekurangannya :

  • Mengruangi jarak suspensi, artian di sini adalah jika Anda merendahkan ketinggian kendaraan maka secara otomatis makin sedikit jarak yang tersedia antara mobil dan permukaan tanah. Ruang gerak suspensi juga akan semakin sedikit dan akan berpengaruh terhadap pengendalian.
  • Pengaturan coilover yang keras menghasilkan pengendalian yang kasar dan tidak nyaman. Tentunya hal ini tidak dapat dihindari ketika Anda memakai pengaturan keras dan akan terasa seperti mobil go-kart, setiap undakkan akan terasa dan hal ini tentunya menggangu kenyamanan berkendara.

https://www.youtube.com/watch?v=xmr14nCivZA&feature=player_embedded

Jadi, empuk atau keras?

Pertanyaan ini tergantung pada kondisi jalanan yang akan Anda hadapi. Pengaturan empuk akan menawarkan Anda pengendalian yang lebih nyaman dan roda akan terus berada pada permukaan jalan serta lebih awet bagi pelek Anda. Tapi bagaimana kondisinya dengan mobil balap? Mengapa mobil balap memakai pengaturan keras?

  • Pengaturan rendah otomatis bantingan lebih keras, hal ini dapat merusak ban yang bisa saja kontak dengan body, bahkan bagian kolong mobil dapat mengenai permukaan jalan yang tidak rata atau pada saat melewati gundukan.
  • Tentunya mengurangi body roll, geometri suspensi yang sempurna.
  • Aerodinamis, merupakan komponen vital pada motorsport, mengatur ketinggian pada mobil balap sangatlah penting, jadi dengan pengaturan keras nan rendah, maka jarak antara suspensi pun sedikit begitupun ruang geraknya, hal ini mengurangi bodi bergerak liar dan menambah efisiensi aerodinamis. Ketika kecepatan bertambah, daya tekan dari aerodinamis pun menekan mobil lebih dekat ke permukaan tanah, pengaturan keras membantu mobil balap menahan bobot semua itu.
  • Sirkuit balap tidak ada lobang, ya tentu saja sirkuit selalu dalam kondisi sempurna, permukaan aspal mulus tanpa gundukan dan bolong mengurangi gerak suspensi yang tidak dibutuhkan dan menjaga mobil tetap stabil.

Berikut penjelasan pengenai pengaturan Soft vs Stiff Setting

https://www.youtube.com/watch?v=hGZRairqHNI&feature=player_embedded

#suspension #system #explained #coilovers

Bagikan ke:

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.