BUS-TRUCK – Mengintensifkan kewajiban bagi ASN di lingkungan Pemerintah Kota Jakarta telah mendorong Pemerintah Kota Jakarta Timur untuk menambah frekuensi serta armada JakLingko di wilayah perbatasan Jakarta.
"Kalau saya lebih ke JakLingko ya. Karena saya merasa saya (tinggal) di Pondok Gede atau perbatasan Jakarta belum ada JakLingko," kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah, di halte Transjakarta Cawang Central, pekan ini (7/5).
Iin menjelaskan, seperti dikutip dari Antara, perjalanan menggunakan transportasi umum akan lebih nyaman jika angkutan kecil seperti JakLingko sudah diperbanyak.
"Jadi kalau ada JakLingko saya rasa akan lebih memudahkan dan saya nyaman naik angkutan umum tuh. Lebih cepat juga kalau dilihat dari waktu, kalau kita mau pertimbangkan waktu cepat ya kita harus lebih pagi," kata wanita yang pernah menjadi Camat Cipayung tahun 2013.
Selain itu, menurut Iin yang sudah berkarier sebagai ASN Jakarta sejak tahun 1991 itu juga menyebutkan kalau banyak Aparatur Sipil Negara (ASN) Jakarta ataupun pekerja swasta yang membutuhkan JakLingko untuk menuju halte Transjakarta terdekat.
"Dari Pondok Gede, Cileungsi atau sekitar itu kan teman-teman banyak juga yang kerjanya bukan hanya di daerah rumahnya tetapi Jakarta ya," ungkap Iin lagi.
Berdasarkan pengamatannya, pada kesempatan di minggu kedua ia memilih untuk menggunakan angkutan umum lebih siang dibandingkan minggu pertama. Menurut Iin, Transjakarta juga tidak terlalu padat sekitar pukul 06.30 WIB, karena masyarakat banyak yang berangkat ada pukul 06.00 WIB.
Jakarta Timur punya wilayah yang berdamping dengan sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Barat dalam wilayah yang luas. Seperti berdampingan dengan Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, serta Kota Depok. Dimana dalam wilayah yang berdampingan itu juga terhubungan dengan begitu banyak wilayah pemukiman serta pusat bisnis.
Baca juga: Kata ‘Si Doel’: Lanjutkan Jaklingko Gratis
Baca juga: Trayek Jaklingko Diperpanjang, Siap Mempermudah Masyarakat Tangerang Untuk Ke Jakarta
Pemerintah Kota Jakarta Timur sendiri juga melakukan pengawasan terhadap kebijakan ASN naik angkutan umum untuk berangkat kerja setiap hari Rabu melalui sistem foto.
Swafoto tersebut berisi waktu, hari, tanggal dan lokasi ASN berada. Swafoto dikirim ke bagian kepegawaian Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur sebagai bukti ASN tersebut berangkat sesuai kebijakan yang diatur.
Target pengguna naik 10 persen
Sementara itu dalam kesempatan yang berbeda, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, mencanangkan target pengguna transportasi umum di Jakarta naik lima hingga sepuluh persen setiap tahunnya.
Pramono juga menyebutkan, saat ini konektivitas transportasi di Jakarta sudah mencapai 91 persen. Namun penggunaan transportasi umum baru mencapai angka 21 persen.
Selain itu, untuk tahun 2025, Pramono pun telah menetapkan target Jakarta berada di posisi top 50 kota global. Oleh karena itu, persoalan kemacetan dan polusi perlu ditangani. Salah satunya dengan terus mendorong masyarakat agar berpindah menggunakan transportasi publik. (EW)

