Nissan boleh dibilang sebagai pabrikan Jepang yang mulai bangkit setelah terpaan berbagai masalah internal. Dan tidak tanggung-tanggung, pabrikan yang bermarkas di Yokohama ini ekstra intensif memasuki era elektrifikasi.
"EV merupakan solusi mobilitas paling utama saat ini, dan masa depan. Kami sudah mendapatkan data bahwa jutaan konsumen kami sudah bersiap juga dengan rencana jangka panjang ini, mereka juga sudah mulai mempertimbangkan produk-produk terbaru Nissan yang bertenaga listrik. Kami pastikan tidak ada halangan untuk menyukseskan program besar Nissan ini,” tegas Makoto Uchida, President and CEO Nissan dalam siaran pers resminya.
Sejurus kemudian ditegaskan lagi bahwa Nissan juga sudah memutuskan hanya akan merilis mobil bertenaga listrik untuk semua model mobil penumpang dan juga van. Hal ini untuk membuat kesuksesan Nissan di segmen mobil listrik mulai tahun 2030.
Bahkan, demi rencana ambisius itu Nissan juga makin memastikan bahwa untuk pasar Eropa tidak ada lagi rilis mobil baru yang dayanya memakai bahan bakar fosil. Tentu saja ini akan berimbas pada produk terbaru van Nissan laris manis di Eropa yaitu Townstar.
Secara global, berkenaan program “Nissan Ambition 2030”, akan meluncur 27 model mobil listrik terbaru dimana 19 model diantara merupakan mobil listrik. Komitmen besar ini juga telah memaksa semua pihak yang bernaung di bawah divisi Nissan--European Design bekerja luar biasa keras mewujudkan beragam desain dan teknologi paling mutakhir untuk barisan model baru itu.
Bukan hanya rencana rilis mobil listrik, namun secara spesifikasi barisan mobil tanpa emisi itu juga makin bersahabt buat lingkungan. Karena setiap mobil listrik itu baterainya berspesifikasi ‘cobalt-free technology’. Salah satu manfaatknya, akan membuat biaya produksi baterai mobil-mobil listrik pabrikan yang berdiri 1933 ini bisa ditekan sampai 65 persen.
Baca juga: Daihatsu Atrai, Akan Dirilis Sebagai Mobil Listrik?
Baca juga:: Mitsubishi Minicab-MiEV, Calon 'Raja Mobil Listrik' Yang Sebenarnya?
#bus-truk-busindonesia-trukindonesia-safetydriving-defensivedriving-indonesia