BerandaMobilityTruk

Penyebab Kecelakaan Bus dan Truk Tak Sesederhana Rem Blong, Ini Penjelasan KNKT

KNKT ungkap rem blong hanyalah gejala akhir dari kelalaian teknis. Hino dan KNKT dorong inspeksi harian demi keselamatan bus dan truk di jalan raya
Truk
Penulis: Ilham Pratama
Selasa, 29 Juli 2025 16:00 WIB
Truk - Penyebab Kecelakaan Bus dan Truk Tak Sesederhana Rem Blong, Ini Penjelasan KNKT

Bus Hino RM280 (Foto : Bustruck/Ilham Pratama)

Bagikan ke:

OTODRIVER – Kecelakaan yang melibatkan kendaraan besar seperti bus dan truk di Indonesia masih kerap terjadi, dan dalam banyak kasus, rem blong selalu disebut sebagai penyebab utama.

Namun menurut Ahmad Wildan, Senior Investigator dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) di sela acara diskusi dengan Hino di GIIAS 2025 pada Senin (28/7), anggapan tersebut terlalu menyederhanakan persoalan.

Menurutnya, rem blong hanyalah gejala akhir dari banyak kelalaian dan kesalahan teknis yang sebenarnya bisa dicegah.

Wildan menjelaskan bahwa banyak kasus rem blong justru berasal dari perawatan sistem pengereman yang buruk.

Kebocoran pada sistem pneumatic menjadi penyebab paling umum. Ini sering terjadi karena pengemudi malas menguras tangki angin secara rutin.

Jika dibiarkan, air atau bahkan oli bisa masuk ke dalam tabung angin, menyebabkan tekanan tidak stabil dan kinerja rem terganggu.

Selain itu, kebocoran sistem hidrolik juga sering ditemui, di mana kampas rem menjadi basah atau reservoir minyak rem dibiarkan kosong sehingga sistem pengereman kehilangan daya dorong.

Tak kalah serius, banyak kendaraan menggunakan komponen yang tidak sesuai standar. Ban dan kampas rem yang dipasang sering kali bukan keluaran pabrikan resmi dan kualitasnya tak terjamin.

Hal ini tentu membahayakan, apalagi jika kendaraan melaju di jalur menurun atau saat membawa beban berat. Komponen pendukung seperti exhaust brake pun kerap dibiarkan tidak berfungsi.

Padahal, sistem ini penting untuk membantu pengereman di kendaraan berat. Wildan juga menyebut adanya modifikasi ilegal seperti pemasangan klakson telolet yang terhubung ke sistem pengereman.

Dalam banyak kasus, tabung angin yang dipakai bersama untuk klakson dan rem menyebabkan gangguan tekanan saat salah satu sistem bermasalah.

Faktor kelalaian lainnya juga memperbesar risiko kecelakaan. Banyak bus dan truk tidak dilengkapi ganjal roda, padahal alat ini sangat vital saat kendaraan berhenti di tanjakan atau parkir.

Sistem kelistrikan pun menjadi sorotan, karena banyak kendaraan berat yang mengalami korsleting akibat instalasi lampu atau aksesoris listrik tanpa standar otomotif. Menurut Wildan, beberapa kasus kebakaran kendaraan justru bermula dari sistem kelistrikan yang tidak rapi.

Bahkan dashboard kendaraan yang seharusnya menjadi pusat informasi, sering tidak berfungsi, sehingga pengemudi tidak bisa mendeteksi lebih awal jika ada tekanan angin menurun atau suhu mesin naik secara tidak normal.

“Ini semua kecelakaan yang sebetulnya tidak perlu terjadi. Tidak ada komponen yang tiba-tiba rusak tanpa peringatan. Tapi kalau kendaraan tidak diperiksa secara rutin, wajar jika masalah teknis muncul di jalan,” kata Wildan.

Foto - Penyebab Kecelakaan Bus dan Truk Tak Sesederhana Rem Blong, Ini Penjelasan KNKTKecelakaan di Perlintasan Way Pisang. (Foto : Antara)

Sebagai solusi, KNKT mendorong agar sistem inspeksi harian diberlakukan ketat, terutama pada kendaraan angkutan umum dan logistik.

Wildan mencontohkan penerapan sistem tersebut pada Transjakarta dan Pertamina Patra Niaga, yang dinilai berhasil menekan risiko teknis.

Di kedua perusahaan ini, kendaraan masuk pemeriksaan mulai pukul delapan malam dan baru dinyatakan siap jalan pada pagi hari setelah seluruh aspek teknis dipastikan aman. .

Jika ditemukan masalah, kendaraan langsung dilarang beroperasi. Prosedur serupa juga diterapkan pada pengemudi. Mereka harus melalui pemeriksaan kesiapan fisik dan mental sebelum bertugas, dan jika tidak lolos, maka tidak diizinkan berkendara.

"Peran inspektor sangat penting dalam membangun kendaraan yang berkeselamatan, karena investigasi KNKT menemukan beberapa kecelakaan yang disebabkan karena faktor kendaraan seharusnya tidak perlu terjadi jika dari awal dilakukan inspeksi yg baik dan benar” ungkap Ahmad Wildan.

Hal ini pun difasilitasi PT Hino Motors Sales Indonesia dengan menyiapkan Senior Inspector sebagai jembatan penting antara Hino dan pelanggan.

Dalam praktiknya, Senior Inspector tidak hanya datang saat ada masalah. Mereka hadir secara berkala untuk melakukan program inspeksi dan edukasi.

“Hino memahami bahwa untuk menjaga keberlangsungan bisnis pelanggan, kendaraan harus selalu dalam kondisi prima, aman, dan efisien. Oleh karena itu, kehadiran Senior Inspector ini sebagai komitmen Hino untuk mewujudkan transportasi yang aman untuk masyarakat dan kebutuhan bisnis pelanggan” tutup Pieter Andre, Training Division Head HMSI. (IP)

#keselamatantransportasi #knkt

Bagikan ke:

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.