Mengandalkan bahan dari truk bekas, mahasiswa Institut Teknologi Telkom Surabaya (ITTS) membuat truk listrik. Menurut rektor ITTS, Tri Arief Sardjono, pengembangan kendaraan listrik sejauh ini lebih banyak dilakukan pada kendaraan berjenis penumpang. Inovasi truk listrik itu merupakan terobosan baru dalam mengembangkan kendaraan listrik berjenis angkutan barang.
Ia juga berharap, bisa meningkatkan efektivitas, sekaligus efisiensi penggunaan bahan bakar solar yang digantikan oleh listrik, yang didukung oleh Yayasan Pendidikan Telkom, PLN dan juga dishub sebagai regulator.
Menurut Arief, truk ini dibuat dari truk bekas yang mesinnya sudah rusak atau emisinya sudah terlalu besar. Mesin diesel tersebut diturunkan, diganti oleh motor listrik dan baterai. Truk yang kemudian dinamakan Mobil Toko ini, merupakan pengembangan dari percobaan sebelumnya, sehingga kini sudah mampu memperoleh jarak tempuh 80 km dengan penambahan dua baterai.
Truk yang bisa melaju dengan kecepatan tertinggi sekitar 80 kpj (menggunakan transmisi asli) tersebut, akan dibawa ke karoseri untuk dibuat menjadi Mobil Toko.