Pada tanggal 9 September lalu, PO Lorena merayakan hari jadi mereka yang ke-54 tahun. Sebuah pencapaian yang terhitung luar biasa atas operator yang dirintis oleh GT Soerbakti itu.
Semuanya berawal dari tahun 1973, andalkan sasis Mercedes-Benz OF1113 dan bodi racikan karoseri Rahayu Sentosa bermesin depan. Dengan kode bodi 001, rute yang dilaluinya adalah Bogor-Jakarta.
Lorena juga menjadi salah satu, jika tidak satu-satunya, operator bus yang punya jalur AKAP yang telah melantai di bursa efek Jakarta. Secara resmi bernama lengkap PT Eka Sari Lorena Transport tbk. dengan kode LRNA.
Berdasarkan kutipan dari laman Medcom.id, pada paparan beberapa waktu lalu (21/6) membukukan laba komprehensif 2023 sebesar Rp135,87 miliar. Naik dari tahun sebelumnya yang rugi komprehensif Rp21,32 miliar.
Dari paparan yang sama, pendapatan terbesar Lorena masih dari pelayanan bus AKAP sebesar Rp73,03 miliar, disusul lini rental bus senilai Rp13,47 miliar, berkontribusi masing-masing sebesar 78,56 persen dan 14,49 persen terhadap total pendapatan di 2023.
Catatan pada kuartal pertama tahun 2024, perusahaan ini berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp19,06 miliar, naik tiga persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp18,49 miliar.
"Sumbangan terbesar pendapatan kuartal I-2024 masih disumbang bisnis Bus AKAP senilai Rp14,29 miliar dan rental bus Rp2,53 miliar," ungkap Ryanta Soerbakti, Managing Director LRNA, saat paparan public tersebut.
Dia menambahkan, terjadi peningkatan dari lini bisnis Bus Angkutan Bandara atau Jabodetabek Airport Connexion (JAC) yang naik 65 persen menjadi Rp1,68 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,02 miliar.
Pada tahun lalu, bisnis JAC ini mampu menyumbang Rp3,56 miliar, atau naik lima persen dari 2022 sebesar Rp3,39 miliar. "Perseroan meyakini, pada waktunya segmen bus angkutan bandara dan segmen Rental Bus pertumbuhannya akan meningkat signifikan didukung potensi pasarnya," urai Ryanta lagi.
Ekspansi bisnis di 2024, masuk ke segmen bus listrik
Ryanta pun mengungkapkan sejumlah strategi ekspansi bisnis di 2024, seiring dengan pemulihan kinerja perseroan sepanjang 2023 dan kuartal I-2024.
Dia mengatakan, salah satu strategi ekspansi tahun ini adalah menambah jumlah bus listrik, bersamaan dengan rencana Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek mengakselerasi pengembangan ekosistem angkutan umum berbasis listrik di Jabodetabek.
"Selain itu, kami juga akan terus memperkuat divisi rental berjangka panjang yang dapat memberikan fixed income atau pendapatan tetap bagi Perseroan," jelas Ryanta.
Operasikan bus Double Decker sejak tahun 2017
Strategi lainnya dari perseroan ialah membangun kerja sama dengan moda transportasi darat lainnya seperti kereta api cepat yang tengah dikembangkan Pemerintah. Tak hanya itu, Lorena juga akan melakukan peremajaan armada secara berkala di divisi AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) sehubungan dengan pulihnya perekonomian Indonesia.
Operator yang juga termasuk pelopor pemakaian bus Double Decker ini juga terus mengembangkan layanan pembelian tiket secara daring.
Dari sisi ketersediaan jenis layanan, seperti termaktub dalam paparan yang sama, operator yang dikenal puya barisan pramudi senior ini, melanjutkan diversifikasi seperti mengembangkan angkutan bandara, Trans Jabodetabek Reguler (TJR) dan Jabodetabek Residence Connection (JRC) serta angkutan rental jangka panjang.
Hingga per akhir Desember 2023, Lorena mengoperasikan bus di jalur AKAP di lebih dari 20 rute di antaranya Pekanbaru, Jambi, Palembang, Prabumulih, Lampung, Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Surabaya, Madura, Malang, Jember, Banyuwangi, dan Denpasar.
Baca juga: Lorena Buka Rute Baru Armada Antarmoda ke Halim dan Soekarno-Hatta
Baca juga: Lorena Buka Rute Shuttle Dari Cibubur dan BSD, Ini Tarifnya
Lorena masih setia dengan sasis Mercedes-Benz untuk rute AKAP
#lorena #akap #akdp #shuttle #tbk #agenbuslorena #tajur #bogor #lrna #1973 #jenderalijo #legendaris #54tahun #ekasarilorena #september #indonesia