Efek yang dirasakan perusahaan otobus (PO) di Sumatra yang seolah mati suri karena pandemi corona tak hanya dirasakan dari penyedia jasa bus pariwisata saja. Hal serupa juga dialami bus antarkota.
Seperti diakui Afriandy pemilik PO EPA Star yang melayani rute dari Palembang ke berbagai kota di Sumatera Barat saat disambangi rombongan Sumatra Roadshow 2021.
“Pandemi ini sangat parah, hanya saja kita mesti tetap semangat untuk terus berusaha mencapai apa yang kita harapkan selama ini. Kami sendiri tidak bisa terlalu banyak berharap pada pemerintah karena ini memang sebuah cobaan yang mesti kita lalui,” ujarnya.
Terkait regulasi PSBB yang sempat diberlakukan, operasional bus pun terhenti dan lebih banyak terparkir di garasi pool. Padahal, bus ini tidak hanya untuk mengangkut penumpang dalam artian transportasi, tetapi juga sudah dimanfaatkan untuk pariwisata.
Hal senada diakui perwakilan PO Gumarang Jaya yang kini dikelola oleh Yulianto. PO Gumarang Jaya memiliki beberapa trayek pasti seperti dari Padang – Jakarta, Lampung – Bogor, Lampung – Jakarta serta beberapa trayek lainnya.
“Tidak bisa berkata banyak, pandemi ini berdampak sekali pada perusahaan otobus kami. Kami melakukan perubahan jadwal perjalanan sebagai siasat dalam efisiensi budget operasional kami,” jelasnya.
Selanjutnya adalah PO Puspa Jaya yang begitu eksis di Bandar Lampung. PO ini melayani rute perjalanan dari Lampung menuju Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur hingga Bali. Tak hanya melayani perjalanan regular, PO ini pun membuka diri dengan melayani perjalanan wisata.
“Jelas biar bagaimanapun dampak pandemi sangat kami rasakan, penumpang sempat menghilang. Kami bersyukur pada saat ini penumpang sudah mulai datang kembali meski belum sesuai dengan apa yang kami harapkan,” ungkap Ir. Ketut Pasek selaku pemilik PO Puspa Jaya ini.