Peremajaan armada kerap dilakukan perusahaan otobus untuk menarik pelanggannya. Termasuk PO Sinar Jaya rute Slawi-Kampung Rambutan yang sempat kami jajal pekan lalu.
Ternyata ada sederet perbedaan dari bus dengan rute sama yang sempat kami jajal di bulan Januari lalu. Apa saja bedanya?
Perrtama jelas dari sisi armada, bus yang kami gunakan merupakan Sinar Jaya berkode 50S dengan balutan bodi Legacy SR-2 HD Prime versi terbaru garapan karoseri Laksana. Desainnya terlihat gagah dan modern berkat penggunaan double glass di depan.
Bus tersebut menggantikan armada yang di bulan Januari sempat kami coba, Sinar Jaya berkode 73RA. Bus sebelumnya memakai bodi Legacy SR-1 generasi pertama.
Meski begitu sasisnya sama-sama Hino RK260 dengan suspensi per daun. Sehingga secara kenyamanan, sebetulnya tetap sama. Apalagi saat masuk ke dalam, seat buatan Toyota Boshoku Indonesia (TBIna) dengan bahan fabric berkelir coklat tetap dipertahankan.
Ini seolah jadi ciri khas Sinar Jaya. Baik bus AKAP, pariwisata hingga antarmoda bandara juga memakai jok ini. Meski dari karoseri mana pun, seperti Laksana, Tentrem atau Adi Putro.
Untungnya pendaran lampu Lega Light di dalam kabin terasa lebih terang, membuat pandangan lebih nyaman ketimbang lampu 'remang-remang' seperti pendahulunya.
Perbedaan selanjutnya terdapat di tarifnya. Jika sebelumnya untuk bus kelas Bisnis AC (Eksekutif non-toilet) ini dikenakan biaya Rp 80 ribu, maka kini tiketnya Rp 100 ribu. Naik Rp 20 ribu dari sebelum pandemi corona.
Pun demikian dengan kebijakannya. Di mana sebelum perjalanan, pihak Sinar Jaya mengumumkan untuk mewajibkan semua penumpang memakai masker selama perjalanan.
Selain itu, diumumkan juga rute yang ditempuh dan titik pemberhentiannya. Karena penumpang tidak diperkenankan untuk berhenti di tengah perjalanan. Kabarnya ini untuk mencegah maraknya aksi copet di bus tersebut. Hal ini tak ada di perjalanan sebelumnya.
Hal lain yang jadi pembeda dari perjalanan Sinar Jaya ini adalah rutenya. Ini karena bus 50S memiliki titik transit di pool Cibitung untuk menurunkan penumpang.
Sehingga titik pemberhentian dari Slawi ke Terminal Kampung Rambutan bertambah. Dari sebelumnya hanya di pool Klampok dan RM Taman Selera, kini juga mampir ke Cibitung. Penambahan titik transit ini menambah waktu perjalanan sekitar 30 menit.