Jauh sebelum dikenal oleh pecinta musik dangdut seperti sekarang, Via Vallen justru lebih dulu tenar di kalangan busmania. Khususnya pengguna bus malam ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Ternyata, karena video dangdut koplo kerap diputar di kabin bus untuk menemani perjalanan para penumpang bus malam. Armada bus jurusan Jepara seperti Haryanto, Bejeu atau Shantika, hingga bus Solo macam Rosalia Indah. Perjalanan panjang dengan rute jalur pantura saat itu membuat penumpang dan kru bus butuh hiburan.
Sehingga musik dangdut koplo yang menghentak dari orkes Jawa Timuran seperti Sera, Monata atau New Palapa nyaris selalu diputar. Di antara para biduan dangdut koplo tersebut, Via Vallen cukup menonjol karena kerap membuat 'cover version' lagu-lagu pop yang hingga kini jadi cirinya.
Media yang dipakai untuk memutar lagu-lagu Via Vallen pun berkembang. Mulai dari VCD bajakan, hingga saat ini sudah mengandalkan Flash Disk. Sehingga meski saat itu belum ada istilah 'viral', namun nama Via Vallen sudah ramai dikenal oleh pengguna bus malam.
Tak heran pada tahun 2010, perempuan asal Sidoarjo yang ketika itu berumur 19 tahun itu, sudah memiliki penggemar berat yang berjulukan Vianisty. Kesuksesannya diikuti hits berjudul Sayang yang meledak di 2017, serta ditunjuknya Via sebagai penyanyi lagu Meraih Bintang di Asian Games 2018. Sampai sekarang pun, lagu-lagu Via Vallen masih terus diputar di perjalanan bus malam.