OTODRIVER - Mobil listrik murni atau Battery Electric Vehicle (BEV) semakin banyak digunakan untuk keperluan perjalanan jauh, termasuk mudik Lebaran. Mobil-mobil listrik ini pun menempuh jalanan yang sama dengan mobil regular lainnya dan juga mengalami perubahan cuaca, kondisi jalan yang beragam, dikendarai berjam-jam, menempuh jarak ratusan kilometer dan lain sebagainya.
Lalu apakah yang harus dilakukan sebuah BEV setelah menempuh perjalanan jauh, apa saja yang harus dicek dalam memastikan kondisinya?
Product Expert Assistant Manager, PT. Hyundai Motors Indonesia, Bonar Pakpahan pun angkat bicara.
“Di luar dari motor listrik dan baterai tegangan tinggi, praktis komponen-komponen lain yang ada di EV juga ada di kendaraan konvensional, misalnya seperti ban dan kaki-kaki,” terang Bonar.

Bonar menambahkan bahwa secara garis besar, titik-titik yang harus dicek itu sama dengan mobil konvensional, Hanya berbeda pada baterai, motor listrik dan juga kontroler termasuk sistem managemen baterai pada EV.
Hanya saja Bonar mengatakan untuk mengetahui kondisi keempat bagian tersebut, ia tak menyarankan untuk melakukan pengecekan sendiri dan harus dilakukan ke bengkel resmi.
“Pada motor listrik dan baterai terhubung dengan adanya daya listrik besar (tegangan/arus tinggi), maka sangat tidak disarankan untuk mencoba mengecek sendiri,” jelasnya.
“Serahkan kepada bengkel resmi yang memiliki mekanik berpengalaman dan telah mendapatkan pelatihan yang mendalam dari pabrikan untuk mengetahui lebih lanjut kondisi powertrain EV-nya,” lanjutnya.
Bonar mengatakan bahwa ketika melakukan pengecekan di bengkel resmi salah satunya dengan menggunakan scanner maka akan diketahui juga histori penggunaan mobil dan baterai selama perjalanan panjang tersebut, selain mengenai kondisi kesehatannya. (SS)