Korea Selatan Sukses Jualan Mobil Listrik, Ekspor Meningkat Ke Tiga Benua Ini

Korea Selatan Sukses Jualan Mobil Listrik, Ekspor Meningkat Ke Tiga Benua Ini

OTODRIVER - Sejauh ini produsen Korea Selatan memang terkenal banyak memasarkan mobil listrik yang tergolong sukses.

Hal ini juga dibuktikan dengan angka ekspor mobil Korea Selatan pada Januari 2024 naik hampir 25 persen dibanding tahun sebelumnya. Fakta ini didorong kuatnya permintaan kendaraan listrik dan mobil ramah lingkungan lain menurut data pemerintah yang disampaikan pada Rabu (21/2).

Nilai gabungan ekspor mobil bulan lalu mencapai 6,21 miliar dolar AS (Rp 96,8 triliun), naik 24,7 persen dari tahun sebelumnya menurut Kementerian Perdagangan, Perindustrian, dan Energi Korea Selatan. Itu merupakan angka tertinggi untuk Januari, mengalahkan rekor 4,9 miliar dolar AS (Rp 76,4 triliun) yang dicapai pada Januari 2023 menurut data kementerian.

Dalam hal volume, ekspor mobil Korea Selatan bulan lalu tercatat naik 23,5 persen menjadi 245.255 unit, tertinggi sejak Januari 2015. Peningkatan ekspor otomotif Korea Selatan disebabkan oleh kuatnya permintaan global terhadap kendaraan ramah lingkungan. Nilai ekspor mobil ramah lingkungan tercatat naik 15,9 persen dibandingkan tahun lalu menjadi 2,08 miliar dolar AS (Rp 32,4 triliun) di bulan Februari.

Sebanyak 62.237 unit kendaraan ramah lingkungan terjual di luar negeri pada bulan lalu, meningkat 12,2 persen dibandingkan tahun lalu. Berdasarkan jenisnya, penjualan kendaraan listrik (EV) meningkat 18,1 persen menjadi 31.350 unit, dan penjualan model hibrida meningkat 12,5 persen menjadi 26.513 unit.

Amerika Utara tercatat sebagai tujuan ekspor nomor satu untuk mobil Korea Selatan bulan lalu, dengan penjualan melonjak 53,9 persen dibandingkan tahun lalu menjadi 3,67 miliar dolar AS (Rp 57,2 triliun).

KIA EV6 banyak dikirim ke Amerika Utara

Pengiriman kendaraan ke Uni Eropa tercatat turun 14,2 persen menjadi 692 juta dolar AS (Rp 10,7 triliun) sedangkan pengiriman ke negara-negara non-Uni Eropa naik 21,7 persen menjadi 456 juta dolar AS (Rp 7,1 triliun).

Ekspor ke negara-negara Asia meningkat 18,2 persen menjadi 433 juta dolar AS (Rp 6,7 triliun), tetapi ekspor ke Timur Tengah turun 17,2 persen menjadi 384 juta dolar AS (Rp 6 triliun). (AB)

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.

 
 
 
Rekomendasi

Bus-truck.id

    Otorider.com