Saat ini China telah melampaui Jepang dalam hal produksi mobil listrik dan ekspor kendaran. Hal tersebut tentu menjadi pukulan telak bagi Negeri Sakura, karena selama ini Jepang telah memimpin produksi mobil untuk pasar global.
Tidak mau ketinggalan. Kali ini Kementerian Industri Jepang dikabarkan bakal memberikan subsidi sekitar 120 miliar yen atau setara Rp 12,6 triliun untuk Toyota Motor Corporation (TMC). Insentif tersebut diberikan agar Toyota dapat memperluas produksi baterai kendaraan listrik.
Seperti dilansir Nikkei Asia, fasilitas ini diberikan dalam upaya untuk meningakatkan produksi domestik dan mengekang risiko rantai pasokan.
Sementara itu, Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang telah menetapkan baterai penyimpanan sebagai hal yang sangat penting untuk keamanan ekonomi Jepang, dan telah mengamankan 330 miliar yen dalam anggaran tambahan tahun fiskal 2022 untuk mendukung sektor tersebut.
Saat ini, perusahaan Jepang memegang kurang dari 10 persen saham dalam penggunaan baterai otomotif, dipimpin oleh pemasok Tesla, Panasonic, dan Cina juga menguasai lebih dari setengah pasar baterai dunia.
Tokyo melihat peningkatan pasokan baterai domestik sebagai prioritas utama di tengah pergeseran industri otomotif menuju kendaraan listrik. Sekitar 330 miliar yen dalam investasi Toyota, akan digunakan untuk memperluas produksi di Prime Planet Energy & Solutions, perusahaan baterai patungan dengan Panasonic.