OTODRIVER - Kia EV6 tengah mengalami masalah, setelah 11 pemilik Kia EV6 mengeluarkan keluhan tentang hilangnya tenaga penggerak. Karena kejadian tersebut, menyebabkan evaluasi Office of Defects Investigation (ODI) di Amerika Serikat.
Seperti dilansir Carscoops, semua kendaraan Kia EV6 yang terkena dampak berasal dari model tahun 2022. Beberapa pemilik EV6 melaporkan mereka mendengar "suara letupan keras" saat mengemudi, diikuti dengan peringatan di dasbor. Setelah itu, mereka mengalami penurunan atau kehilangan kekuatan daya.
Wawancara kepada pemilik yang dilakukan oleh ODI menunjukkan bahwa interval waktu antara pesan peringatan dan hilangnya daya berbeda-beda, seperti tingkat pengurangan daya.
Menurut dokumen resmi dari National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), ada “korelasi kuat” antara kejadian tersebut dan kegagalan Integrated Control Charging Units (ICCU) yang menggerakkan baterai kendaraan listrik bertegangan tinggi dan bertegangan rendah.
Hasil dari tinjauan pendahuluan menunjukkan bahwa masalah mungkin disebabkan oleh arus berlebih di dalam ICCU yang dapat merusak transistor (FET) di konverter DC-ke-DC.
Ketika ini terjadi, baterai 12V tidak dapat diisi ulang, mengakibatkan penurunan atau hilangnya daya gerak dan ketidakmampuan untuk menggunakan sistem kendaraan lain. Baterai 12V yang kempes berkorelasi dengan keluhan pemilik, yang dalam kasus tertentu terjadi lebih dari satu kali.
Ada kemungkinan evaluasi awal ODI dapat mengarah pada penarikan kembali (recall), yang berpotensi mempengaruhi 19.824 unit Kia EV6 dari model tahun 2022.
Namun demikian, hingga saat ini pihak KIA di Indonesia yang diwakili PT Kreta Indo Artha belum memberikan peringatan terkait hal tersebut.
“Untuk di sini, belum ada informasi apa-apa mengenai kejadian tersebut,” ucap Ario Soerjo selaku Marketing & Development Division Head PT Kreta Indo Artha saat dihubungi Otodriver lewat pesan singkat. (AB)