Era mobil listrik tak terbantahkan lagi semakin dekat. Seluruh produsen otomotif juga telah bersiang menyambut era modern ini dengan menghadirkan mobil-mobil listrik yang punya performa menakjubkan.
Tak melulu dari brand-brand besar otomotif, bahkan banyak perusahaan baru ingin ikut ambil bagian dalam bisnis mobil listrik ini.
Yang terbaru, giliran perusahaan raksasa teknologi Cina, Xiaomi yang kepincut menghadirkan mobil listrik. Pasalnya, mereka sudah melakukan sebuah langkah serius dalam mengakusisi perusahaan otonom dalam negeri mereka dengan nilai transaksi USD 78 jutaan atau setara dengan Rp 1,1 triliun.
Adapun perusahaan startup yang diakusisi pada 25 Agustus 2021 lalu adalah DeepMotion Tech Limited, sebuah perusahaan pengembangan sistem mengemudi otonom yang baru berusia 4 tahun.
Dalam perjanjian pembelian yang disepakati oleh kedua belah pihak, kini saham startup tersebut menjadi milik perusahaan teknologi Xiaomi sepenuhnya.
Melalui pengambilalihan perusahaan tersebut, akan membuat langkah Xiaomi lebih mudah dalam mengembangkan teknologi otonom pada mobil listrik mereka.
Mengutip techcrunch, bagi Xiaomi, keuntungan dalam memproduksi mobil listrik tersebut adalah jaringan ritelnya yang luas. Di samping itu, mereka juga ingin mendapatkan pengakuan merek secara international.
Pada laporan tersebut juga disebutkan, di mana beberapa perangkat pintar besutan Xiaomi juga akan ditanamkan pada mobil pintar mereka. Beberapa komponen tersebut adalah smart speaker, serta air cleaning yang dapat dengan mudah diaplikasikan pada mobil listrik Xiaomi nantinya.
Meski demikian, Xiaomi, juga harus siap dengan tantangan yang akan dihadapi dalam menunjukan eksistensi mereka di dunia otomotif.
Dalam hal ini, kesiapan dalam bidang manufaktur juga harus diperhatikan lantaran proses produksi antara smartphone dengan mobil tentunya membutuhkan rantai pasokan yang panjang dan lebih kompleks.
Beberapa rival yang harus diantisipasi oleh Xiaomi antara lain adalah Xpeng, Nio dan Li Auto, di mana beberapa produsen mobil tersebut sudah lebih dulu melenggang di dunia otomotif. Belum lagi dengan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla.