Peran mobil listrik di masa depan akan makin dominan. Tak terkecuali sebagai bagian dari kendaraan kepolisian.
Paling baru tentu adalah Kepolisian Republik Indonesia yang kini menguji mobil listrik Tesla Model 3. Ternyata sudah banyak negara atau kota yang mengandalkan mobil listrik untuk polisi mereka. Kenapa?
Salah satu alasan utamanya adalah efisiensi biaya operasional yang dihadirkan oleh mobil listrik kenapa banyak negara mengincarnya.
Contohnya Chevrolet Bolt EV yang jadi andalan kepolisian Dubai diklaim mampu menjelajah sejauh 520 km sekali pengecasan. Selain itu, perawatannya juga lebih ringkas dibanding mobil konvensional.
Alasan ini juga yang membuat beberapa kota di Amerika Serikat mulai mengandalkan mobil listrik atau hybrid sebagai armadanya. Dikutip dari Govtech, lewat mobil listrik kota Tacoma mampu mengurangi biaya BBM mereka hingga 40 persen.
Perhitungannya pengurangan konsumsi BBM pada armada kepolisian mereka mencapai 28.800 galon yang setara USD 73.700 atau sekitar Rp 1 miliar pertahun. Per Mei 2020, Tacoma memiliki 13 mobil listrik dan 92 hybrid.
Di Eropa pun demikian, makin banyak negara yang menghadirkan mobil listrik seperti Hyundai Kona yang kini marak digunakan di Spanyol, Swiss dan Inggris.
Dari laporan Greencarreports, alasan banyak negara memilih Kona dikarenakan desain dan kemampuannya yang cocok untuk kepolisian di sana. Diantaranya faktor tenaga, daya jelajah dan biaya operasionalnya.
Selain itu, suara yang senyap juga jadi keunggulan Kona EV. Apalagi jika disandingkan dengan mesin diesel Opel Astra hatchback yang sebelumnya jadi andalan banyak kepolisian di negara-negara Eropa.
