Seperti dikabarkan sebelumnya, Kementerian BUMN resmi meresmikan industri baterai kendaraan listrik lewat Indonesia Battery Corporation (IBC) pekan lalu (26/3). Ada sederet harapan akan hadirnya holding tersebut.
Dari keterangan tertulisnya, IBC didirikan sebagai holding untuk mengelola ekosistem industri baterai kendaraan bermotor listrik (Electric Vehicle Battery) yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Ada empat perusahaan BUMN sektor pertambangan dan energi yakni yang terlibat. Mulai Holding Industri Pertambangan - MIND ID, PT ANTAM Tbk, PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) dengan komposisi saham sebesar masing-masing 25 persen.
Menteri BUMN, Erick Thorir menyatakan bahwa pembentukan IBC merupakan strategi Pemerintah khususnya Kementerian BUMN untuk memaksimalkan potensi sumber daya mineral di Indonesia.
“Kita ingin menciptakan nilai tambah ekonomi dalam industri pertambangan dan energi, terutama nikel yang menjadi bahan utama baterai EV," ucapnya.
Dirinya menambahkan jika IBC juga akan mengembangkan ekosistem industri kendaraan listrik dan memberikan kontribusi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan.
"Selain itu, investasi skala besar seperti ini akan membuka banyak lapangan kerja, khususnya untuk generasi muda kita, ” ujar Erick Thohir.
Nantinya, IBC yang akan mengelola ekosistem industri baterai kendaraan bermotor listrik akan melakukan kerjasama dengan pihak ketiga yang menguasai teknologi dan pasar global.
Sehingga dapat membentuk entitas patungan di sepanjang rantai nilai industri EV battery mulai dari pengolahan nikel, material precursor dan katoda, hingga battery cell, pack, energy storage system (ESS) hingga recycling.
#mobil-listrik #indonesia-battery-corporation #elektrifikasi-mobil-indonesia #mobil-listrik-indonesia