Baterai merupakan mesin perang baru bagi persaingan mobil listrik di masa depan. Jadi persaingan tak hanya di level pembuat mobil namun juga baterai yang digunakan.
Karenanya General Motors pun mengumumkan kemitraan barunya dengan SolidEnergy System untuk menggembangkan bateari Li-Metal. Seperti dikutip dari gmauhority, Mark Reuss, General Motors President mengatakan bahwa kerjasama ini sangat menjanjikan dan produknya akan punya kepadatan energi hingga dua kali lipat dari baterai lithium-ion konvensional dan harga lebih murah 60%.
Faktor harga inilah yang memungkinkan pabrikan untuk menekan biaya produksi mobil listrik dan menjadikannya lebih terjangkau.
Baterai ini diperkirakan akan membuat sebuah EV mampu menempuh jaraka 500-600 mill (805-966km) sekali pengisian. Hasil ini dua kali dari yang dapat diberikan oleh sebuah Chevrolet Bolt 2022 dan 241 km lebih jauh dari yang bisa diberikan oleh GMC Hummer EV dan Cadillac Lyriq.
Saat ini baterai tersebut tengah menjalani pengujian dengan simulasi jarak 150 ribu mil datau 241,4 ribu km di Pusat Teknologi Warren dan pabrikan Detriot itu juga mengungkapkan rencana untuk membuat lini prototipe bersama di Woburn, Massachusetts yang akan membangun "baterai pra-produksi berkapasitas tinggi pada tahun 2023."
Jika semuanya berjalan sesuai rencana, kita bisa melihatnya di kendaraan produksi di pertengahan dekade ini.