Selain China, Korea Selatan adalah negara di Asia yang paling banyak menggunakan mobil listrik di jalan. Hal ini membuat beberapa produsen asal luar Korea Selatan juga mendapat keuntungan penjualan mobil listrik mereka.
Dari data yang dirilis kantor berita Yonhap, dari Januari hingga Juni kemarin kendaraan listrik yang diimpor melonjak menjadi 14.295 unit dari 8.681 pada periode tahun lalu.
Sementara kendaraan listrik impor menyumbang 54 persen dari keseluruhan penjualan kendaraan listrik di negara itu, yakni sebanyak 26.632 unit dalam enam bulan pertama, data menunjukkan. Delapan dari 10 kendaraan listrik impor yang dijual di paruh pertama adalah model kendaraan listrik buatan pabrikan Amerika Serikat Tesla Motors Inc.
Penjualan semester pertama Tesla melonjak 64 persen menjadi 11.629 unit dari 7.079 unit tahun lalu karena meningkatnya permintaan kendaraan ramah lingkungan.
Model kendaraan listrik lainnya termasuk IONIQ 5 dari Hyundai Motor Co., Niro EV dari Kia Corp., SUV EQC 400 4MATIC dari Mercedes-Benz, Taycan dari Porsche, dan model e-tron GT dari Audi.
Produsen mobil impor menjual total 147.757 mobil di semester pertama, naik 15 persen dari 128.236 unit pada periode yang sama tahun lalu. Merek impor menyumbang 19 persen dari pasar kendaraan penumpang Korea pada Mei, naik dari 16 persen pada tahun lalu.
Dengan demikian penggunaan Tesla masih yang terbanyak di Negeri Ginseng tersebut, di susul mobil listrik Hyundai, Kia, Mercedes-Benz, Porsche dan Audi.