Kelas SUV ladder frame menjadi salah satu arena pertarungan yang cukup sengit. Di sana ada dua jagoan yang jadi idola, Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport. Tapi bagi yang bosan keduanya, Volkswagen Tiguan Allspace layak dilirik.
Kenapa Tiguan Allspace layak jadi alternatif dari opsi Pajero Sport dan Fortuner? Pertama range harganya masih 'masuk', kedua adalah karena daya angkutnya yang menyediakan 3 baris bangku.
Foto: Danu
Secara desain cenderung kalem dan konvensional. Ciri mobil Eropa tetap terjaga dengan fitur lampu-lampunya; LED daytime running lights dan dynamic cornering lights. Fitur tersebut menjadi bekal kami menerobos pekatnya malam di tol Cipali, Jawa Barat. Dynamic cornering light sendiri merupakan fitur yang memungkinkan sudut sorot lampu dapat berputar mengikuti arah kemudi.
Tiguan Allspace hadir dengan panjang 4.701 mm, lebar 2.099 mm tinggi 1.674 mm dan wheelbase 2.787 mm. Jika dibanding Honda CR-V maka Allspace lebih lapang. Tapi harus kami sebut bahwa untuk bangku baris ketiga tak nyaman untuk diduduki orang dewasa.
Foto: Danu
Kualitas interior Tiguan Allspace tak ada catatan negatif. Sangat sedap dipandang dengan aura elegan yang cenderung mewah.
Kapasitas bagasi dalam kondisi seluruh bangku ditegakkan mencapai 230 liter, sementara saat bangku baris ketiga dilipat, kapasitasnya mencapai 700 liter, dan saat kedua baris bangku belakang terlipat, kapasitas terdongkrak menjadi 1.775 liter. Tapi paling menarik tentu saat berada di balik kemudi.
Layar instrumen full digital nan interaktif sangat memudahkan pantauan pengemudi mengetahui kondisi mobil maupun luar. Bagaimana handlingnya?
Khas mobil Eropa juga, bantingan suspensi sangat nyaman. Melibas jalan berbatu di daerah Situ Patenggang, Ciwidey, Jawa Barat, bantingannya tidak heboh. Begitu pula ketika kami coba melesat di tol sambil pindah-pindah lajur menghindari truk, keempat ban lingkar 18 inci terasa menjejak dengan baik ke aspal. Bisa dikatakan urusan suspensi sangat memuaskan untuk ukuran mobil seharga Rp 600 jutaan.
Foto: Danu
Menekan pedal gas SUV rakitan Cikampek ini terasa moderat. Dengan mode berkendara pada posisi Normal, tarikan sudah lebih dari cukup untuk melibas jalur mendaki tol Cipularang arah Bandung, di dalam mobil test terisi 3 orang deawasa. Walau mesin hanya 1.400 cc turbo yang serupa dengan Tiguan versi 5 seater ternyata isu power to weight ratio bukan jadi masalah.
Mode berkendaranya sendiri terdiri dari 5 opsi; normal, comfortable, sporty, individual dan eco. Pada mode normal tercatat konsumsi BBM rata-rata terbaik yang kami ukir di angka 10 km/liter. Sebenarnya tersedia fitur cruise control, namun tak sempat kami cicipi.
Kesimpulan
Meminang Tiguan Allspace tentu ada sejumlah konsekuensi. Pertama Anda haru siap tak memiliki sunroof, kedua adalah jaringan aftersales yang cukup terbatas. Namun lebih dari itu, Tiguan Allspace sangat pas jadi alternatif bagi yang bosan dengan Fortuner CS atau cocok juga bagi yang berani naik kelas dari Honda CR-V.
Fitur unggulan lain yang ditawarkan Tiguan All Space adalah Park Assist yang merupakan asisten pemilik mobil dalam memarkirkan mobilnya secara parallel dengan otomatis. Tiguan Allspace jadii satu-satunya SUV Rp 600 jutaan di Indonesia yang memiliki fitur semacam itu.
Kekurangan
1. Bangku baris ketiga tak cocok bagi penumpang dewasa
2. Aftersales terbatas
Kelebihan
1. Bantingan suspensi mantap
2. Fitur berlimpah
Spesifikasi
Tiguan Allspace 2020
Harga: Rp 605 juta OTR Jakarta
Mesin: 1.400 cc TSI
Transmisi: Otomatik 6 percepatan DSG - Triptonic
Tenaga: 150 bhp
Torsi: 250 Nm
Foto: Danu
Foto: Danu