Bertempat di kota udang, Cirebon, kami melakukan first drive MPV andalan Daihatsu ini. Sungguh, saat melihatnya, terasa bernuansa lebih sporty dari saudaranya. Bahkan, terlihat dari bumper depan yang sedikit tebal dengan imbuhan DRL LED. Selain itu, buritannya seakan ditambahkan aksesoris berupa reflector. Hmm kelihatannya, semua Low MPV doyan menggunakan fitur ini.
Nah, untuk perjalanan menuju rute pertama, kami menjadi penumpang terlebih dahulu. Pertama kali dirasakan, suasana kabin terasa lebih hening dari sebelumnya. Bahkan, suara dari luar terdengar samar-samar. Tetapi, bunyi dari mesin masih terdengar. Nah, di saat perjalanan tidak ada rasa bosan yang menyelimuti, karena fitur multimedia yang hadir cukup lengkap dan mengakomodir semua keinginan kami sebagai penumpang.
Selain itu, karakter suspensi terasa empuk sempat membuai kami hingga ingin tidur sebentar. Namun meski empuk, kemampuan handling pada sektor sasis mobil tetap stabil. Saat mencoba bermanuver di tikungan, memang masih terasa body roll meskipun tidak separah model sebelumnya, bahkan dirasakan tidak berlebihan.
Dan saat membawa menuju hotel dan kembali ke kota Cirebon di hari kedua, melewati rute linggarjati yang penuh tanjakan terlihat cukup bertenaga untuk Dual VVT-i. Tetapi, penggunaan drive by wire sepertinya membuat respons gas seperti lambat, akibatnya harus injak gas dalam, kick down dan pindah ke posisi gigi rendah. Di beberapa kondisi ini bisa membuat boros. Selain itu, transmisi empat percepatan masih jadi andalan. Belum ada perbaikan. Untungnya masih terasa nyaman dipadukan dengan mesin Dual VVT-i.
Itulah impresi singkat kami akan Great New Xenia, lebih lengkapnya bisa baca di Tabloid CarMoto atau tunggu ulasan Test Drive kami di majalah Car Review.
