Beberapa waktu lalu ASEAN NCAP telah merilis hasil uji tabrak Renault Kwid buatan India yang dijual untuk pasar Indonesia. Hasilnya, sungguh memprihatinkan karena mendapat bintang 0 yang artinya sangat buruk.
Pengetesannya dilakukan dengan melakukan uji tabrak depan dan uji tabrak samping. Dalam video yang dirilis tanggal 10 Juli 2018 lalu, terlihat pengemudi dan ketiga penumpang di dalam mobil tersebut seperti baik-baik saja dan tidak sampai terlepas dari ikatan sabuk pengaman.
Setelah melihat hasil sensor dalam keterangan yang dirilis ASEAN NCAP terhdapa tes tabrak Kwid ini, ternyata kedua pengendara di depan mengalami cedera serius di bagian dada baik saat uji tabrak frontal maupun samping. Mobil yang diimpor dari India ini memang hanya dilengkapi dengan satu buah airbag di bagian pengemudi tanpa dilengkapi ABS, kontrol stabilitas, tanda pengingat sabuk pengaman, maupun ISOFIX.
Alhasil, Renault Kwid harus puas dengan perolehan angka 7,29 dari kemungkinan tertinggi yaitu 16 pada uji tabrak depan. Sedangkan untuk parameter uji tabrak samping Kwid mendapat nilai 0 karena minimnya proteksi untuk bagian tersebut, khususnya kepala yang sampai terbentur pilar B mobil lansiran 2018 tersebut.
Total angka yang diraih untuk parameter pengujian Proteksi Pengendara Dewasa/Adult Occupant Protection (AOP) adalah 10,12 dari 36 berdasarkan standar protokol 2017-2020. Lantas, parameter berikutnya adalah Proteksi Pengendara Anak-anak/Child Occupant Protection (COP) hanya meraih nilai 14,56 dan 0 untuk Teknologi Bantuan Keselamatan/Safety Assist Technology (SAT). Total dari ketiga parameter menghasilkan angka 24,68 membuat Kwid dinobatkan dengan bintang 0.
Berkaitan dengan hasil uji Renault Kwid, Sekjen ASEAN NCAP, Khairil Anwar Abu Kassim bahkan kaget. "Kami sungguh terkejut bahwa masih ditemukannya mobil-mobil yang belum menawarkan fitur keselamatan tinggi bagi pengendaranya di region ASEAN. Yang lebih mengejutkan lagi, mobil ini dijual di negara-negara yang memiliki angka kecelakaan fatal sangat tinggi. Sesuai yang dirilis oleh WHO, seperti Thailand dengan 14.059 kecelakaan sedangkan Indonesia yang mencapai 26.416 kecelakaan fatal."
istimewa